"Masyarakat yang mau datang, monggo langsung ke lokasi. Ada yang dimulai dari pagi, siang," kata penggagas konser Raiden Soedjono, Senin (30/9), dikutip Antara.
Baca Juga: Di Bandung, Massa Penentang RUU Bermasalah Kembali Berunjuk Rasa
Konser ini digagas oleh sejumlah musisi termasuk Lilo Kla Project dan Ezra Simanjuntak. Konser digelar sebagai bentuk kontribusi para musisi dalam menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kondisi politik dan hukum yang tengah bergejolak.
Konser dengan beragam genre musik, mulai dari rock, reggae, dangdut, pop, hingga hip pop, ini akan menghibur rakyat Indonesia. Konser ini digagas usai 68 musisi antara lain Ahmad Albar, Ian Antono, Agus Wisman, Ikke Nurdjanah, Sandhy Sandoro, Siti Badriah, Candil ex-Serieus, Iwa K, "Lilo" Romulo Radjadin Kla Project, Sandy Pas Band, Kikan eks Coklat, dan John Paul Ivan Boomerang bertemu Presiden Jokowi.
Baca Juga: Di Depan Stasiun Palmerah Demonstran Timpuki Polisi
Sementara itu, Ikke Nurdjanah mengatakan para musisi bersama-sama akan menyuarakan persatuan dan perdamaian atas nama rekan musisi Indonesia.
"Untuk kita orang musik yang lebih serunya adalah bahasa kita menyuarakan secara universal dan cara yang berbeda," kata Ikke.
Para musisi, termasuk Sandy Pas Band berharap Presiden Jokowi dapat hadir dan turut memainkan alat musik. "Kita tunjukkan ke seluruh dunia bahwa Pak Presiden adalah ikon persatuan seluruh Indonesia," kata Sandy.
Seperti yang kita tahu, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Bulan September sepertinya menjadi bulan paling emosional di tahun ini. Serangkaian peristiwa berdarah terjadi di Bumi Pertiwi, mulai dari kerusuhan di Papua, gempa bumi di Ambon, hingga aksi demonstrasi yang berujung kematian dua mahasiswa di Kendari.
Hingga kemarin, aksi protes masih dilakukan oleh mahasiswa di sejumlah wilayah di Indonesia. Aksi ini adalah aksi lanjutan dari unjuk rasa para tanggal 23-25 September 2019. Secara umum, tuntutan mereka sama yakni tujuh tuntutan #ReformasiDikorupsi.