Seperti diketahui, film Joker sudah resmi tayang di bioskop sejak kemarin. Film keluaran Warner Bros yang digarap oleh Phillips ini menceritakan perkembangan diri Arthur Fleck hingga menjadi Joker yang dikenal sebagai musuh Batman.
Dalam artikel sebelumnya "Tragedi yang Tersembunyi dalam Komedi Joker", disebutkan kalau Phillips menabrakkan tragedi dengan komedi dalam film ini. Dalam trailernya, hal itu muncul pada statement Joker: "Semula, saya kira hidup ini tragedi. Tapi ternyata, saya sadar ini adalah komedi".
Meski telah ditunggu-tunggu waktu perilisannya, film berdurasi 122 menit ini ternyata menuai kritik. "Saya tak membayangkan sebelumnya bahwa film ini akan berjalan dengan lancar. Ini film yang sulit. Dalam beberapa hal ada kalanya orang-orang akan bereaksi keras terhadapnya," ujar Phoenix, dikutip dari Hollywood Reporter.
Reaksi kuat yang dimaksud Phoenix di sini adalah adanya sejumlah pengamanan khusus di sejumlah bioskop Amerika Serikat saat pemutaran perdananya pada Jumat (4/10). Bukan hanya itu saja, film ini juga membuat sejumlah jaringan bioskop di AS telah mengubah kebijakan mereka, salah satunya adalah larangan berdandan layaknya salah satu karakter super villain DC Comics itu pada pemutaran film Joker.
Baca Juga: Polisi Terapkan Pengamanan Khusus Sambut Pemutaran Perdana Joker
Phoenix kemudian mengatakan bahwa ia ingin penonton untuk bersimpati atau berempati dengan karakternya. "Rasanya, karena itulah yang harus kita lakukan," kata dia.
"Saya pikir kita sebagai penonton mampu untuk melihat kedua hal itu (masalah dan pesan dalam Joker) secara bersamaan dan mengalaminya dan menghargainya".
-
Afair06 Oct 2019 17:17
Bioskop di Spanyol dan Italia Larang Topeng Joker
-
Lounge02 Oct 2019 16:31
Tragedi yang Tersembunyi dalam Komedi Joker