Para Pesepak Bola dengan 'Hormat Nazi'

| 03 Oct 2019 16:05
Para Pesepak Bola dengan 'Hormat Nazi'
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Nama aktivis Dandhy Laksono kembali diperbincangkan di jagat Twitter. Kali ini bukan karena kasus penangkapannya yang dilakukan Polda Metro Jaya. Namun karena foto Dandhy yang berpose memberi salam fasis atau hormat ala Nazi.

'Hormat Nazi' merupakan pose yang dahulu digunakan untuk menyambut pemimpin Partai Nazi di Jerman, Adolf Hitler. Hormat itu dilakukan dengan cara mengangkat telapak tangan kanan setinggi leher ke udara. Karena kekejaman Nazi, gaya itu kemudian dianggap sebagai simbol kejahatan. Itu terjadi di banyak negara di antaranya Jerman, Slovakia, dan Austria.

Dandhy sudah meminta maaf. Tetapi cemooh terus mengalir kepadanya karena dianggap terafiliasi fasisme ala Nazi. Dia mengakui kebenaran foto tersebut melalui akun Twitter-nya. Foto tahun 2013 itu, menurut Dandhy, tidak bermaksud pro-fasis. Ia menegaskan, pose 'hormat Nazi' itu adalah sebuah satire terkait pemain bola.

 

Dalam dunia sepak bola, kontroversi 'Hormat Nazi' memang sempat beberapa kali muncul. Beberapa pemain profesional melakukan hal tersebut dan mendapat kecaman keras.

Paolo Di Canio

(Istimewa)

Pada 2005, pemain Lazio asal Italia Paolo Di Canio menjadi sosok kontroversial. Pemain yang terkenal tempramental ini, saat itu, melakukan salam fasis ala 'hormat Nazi' ke arah suporter usai timnya melawan Livorno.

Atas perbuatannya, ia mendapatkan hukuman larangan bermain. Tidak hanya itu, klubnya juga harus membayar denda.

Giorgos Katidis

(Twitter/ @BGG_Miami)

Pemain sepakbola asal Yunani kelahiran 1993 Giorgos Katidis sempat terancam mendapat larangan mengikuti pertandingan internasional seumur hidup, pada 2013. Itu karena Giorgios menggunakan salam fasis setelah mencetak gol saat membawa timnya, AEK Athens, menang melawan Veria.

Tapi ia berhasil lolos dari hukuman itu. Upayanya berkali-kali meminta maaf, membuat otoritas sepak bola Yunani meringankan hukumannya menjadi larangan lima pertandingan serta membayar denda.

Wayne Hennessey

(Instagram)

Asosisasi sepakbola Inggris (FA) sempat ingin menjatuhkan sanksi Kiper Crystal Pallace Wayne Hennessey awal tahun lalu. Wayne dituduh telah melakukan perbuatan provokasi dengan menunjukkan pose salam fasis.

Kiper asal Wales itu terlihat tengah berpose hormat Nazi dalam unggahan temannya di Instagram. Foto itu menggambarkan suasana ketika Hennessey dan pemain lainnya merayakan kemenangan melawan Grimbsby.

Namun Hennessy membantah tuduhan tersebut. Ia menegaskan, lambaian tangan yang tampak seperti salam fasis itu, bermaksud untuk memanggil juru foto. Gerakan itu ia lakukan untuk membantu teriakannya agar mendapat perhatian dari si tukang foto.

Rekomendasi