Sejarah Baru, Dua Perempuan Bekerja Tujuh Jam di Ruang Angkasa

| 19 Oct 2019 15:51
Sejarah Baru, Dua Perempuan Bekerja Tujuh Jam di Ruang Angkasa
Koch dan Meir ketika bekerja di ruang angkasa. (NASA)
Jakarta, era.id - Dua perempuan astronaut NASA asal Amerika Serikat menorehkan sejarah baru. Mereka, Christina Koch dan Jessica Meir, terbang berjalan di ruang angkasa untuk mengerjakan proyek NASA, kemarin (18/10/19). Ini adalah proyek pertama NASA yang hanya melibatkan perempuan.

Di ruang angkasa, Koch dan Meir melayang selama lebih dari tujuh jam di sekitar Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS). Mereka memperbaiki unit kontrol yang rusak.

Dilansir dari nasa.gov, dua perempuan itu mengganti baterai lama dengan baterai baru. Baterai tersebut dinamakan Battery Charge-Discharge Unit (BCDU). BCDU berfungsi mengumpulkan dan mendistribusikan tenaga ke laboratorium NASA yang mengorbit di sana.

Bagi Koch, pengalaman itu adalah yang keempat. Koch sudah menghabiskan 27 jam 48 menit melayang di ruang angkasa selama karirnya. Sebelumnya, Koch berada di laboratorium ruang angkasa itu pada Maret 2019.

Sedangkan Meir, itu adalah pengalaman pertama. Dia menjadi perempuan ke-15 yang melakukan perjalanan di ruang angkasa. Keikutsertaannya ke ruang angkasa merupakan penerbangan ke-43 yang melibatkan perempuan.

Baca Juga : Roket Antariksa Milik Elon Musk Siap Meluncur ke Mars

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengapresiasi capaian dua warganya. Dia berkali-kali memuji keberanian Koch dan Meir.

"Anda sekarang ada di televisi, di seluruh dunia," kata Trump kepada Koch dan Meir, dilansir dari usatoday.com. "Tidak usah gugup."

Sebelum Koch dan Meir, tercatat, perempuan pertama yang berada di ruang angkasa berasal dari Rusia. Dia bernama Svetlana Savitskaya. Savitskaya pergi ke sana pada 1984. Dia menghabiskan berada di ruang angkasa selama 35 menit.

Rekomendasi