Cerita Inspiratif Dari Korban Investasi 'Bodong'

| 18 Jan 2020 12:30
Cerita Inspiratif Dari Korban Investasi 'Bodong'
Produk Rich Taste (Instagram)
Bandung, era.id - Kawasan Lembang, Bandung, Jawa Barat tekenal sebagai surga wisata kuliner. Selain didukung kondisi alamnya yang eksotis, segala jenis kuliner tersedia di daerah wilayah Bandung utara tersebut. Salah satu produk kuliner Lembang ialah Rich Taste, merek dari perusahaan kue rumahan yang sesuai namanya, kaya rasa.

Rich Taste memproduksi berbagai macam jenis kuliner baik yang tradisional maupun yang kekinian. Olahan seperti pizza rumahan dan aneka jajanan pasar yang menggoda dapat dilihat dari Instagram Opi Sopianti sang empunya. Kalau tertarik dan ingin beli produk kuliner Rich Taste dilakukan secara pree order (PO) karena banyaknya order.

Produk andalan Rich Taste adalah snack box yang isinya kue-kue basah berbagai jenis dan rasa. Snack box made in Opi biasa dipesan oleh instansi pemerintah maupun swasta, atau rombongan wisatawan yang akan berkunjung ke Lembang.

“Pelanggannya beragam, ada yang dari Jakarta mau piknik ke Lembang, mereka minta disediakan snack box. Ada juga Semarang yang juga mau wisata ke sini,” cerita Opi Sopianti, di rumahnya kawasan Cikole, Lembang, baru-baru ini.

Sudah 18 tahun Opi menggeluti bisnis kulinernya. Hingga kini, ia mempunyai banyak pelanggan setia karena konsisten dengan rasa.

Opi Sopianti (kiri) dan produk-produk kulinernya. (Instagram)

“Alhamdulillah, saya sudah jatuh bangun mencoba berbagai macam usaha dan yang berkah ternyata di kue ini,” ucap ibu dua anak itu, seraya menyebut angka dua digit omzetnya.

Opi mengerjakan pesanan hampir setiap jenis kue, roti, bolu, tumpeng, dan aneka kudapan. Jejak digitalnya bisa disimak di akun media sosialnya. Pangsa pasarnya mulai dari individu, instansi dan wisatawan, juga hajatan.

Namun di balik cerita manis bisnis kuliner yang dijalani alumnus Aplikasi Komputer Manajemen Indonesia (AKMI) Bandung itu, ada masa ketika ia mengalami kejatuhan. Opi adalah salah satu korban penipuan berkedok investasi yang belakangan ramai diberitakan. 

Ceritanya terjadi ketika Opi masih belum fokus dengan usaha kulinernya. Waktu itu, suaminya baru kena PHK. Untuk menambah-nambah penghasilan keluarga, uang PHK diinvestasikan ke pupuk. Namun rupanya investasi tersebut 'bodong'. Uang Rp Rp16 juta pun amblas. 

Selang beberapa waktu kemudian, Opi masih tergiur dengan investasi yang diharapkan bisa menopang kebutuhan ekonomi keluarga. Kali ini ia menanamkan Rp50 juta pada sebuah koperasi. Lagi-lagi investasi koperasi tersebut 'bodong'.

Investasi yang kedua itu menguras tenaga, waktu dan pikiran Opi. Di saat yang sama, ia harus menutup utang-utangnya ke bank. “Saya sampai drop dan sakit. Bisnis kue tak bisa fokus, lalu berhenti sampai 5 tahun,” kenang Opi. 

Titik balik terjadi saat ia mendapat pesanan kue untuk salah satu hajatan dalam jumlah lumayan besar. Dari situ, ia bangkit untuk fokus berbisnis kuliner sambil menerima apa yang terjadi pada jalan hidupnya. 

Perlahan tapi pasti, pesanan kue buatannya terus mengalir. Dari hasil kue pula ia rutin membayar utangnya ke bank. Utang ini untuk menutupi kebutuhan yang uangnya ia investasikan. “Alhamdulillah Desember kemarin sudah lunas,” kata Opi perempuan 46 tahun tersebut.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

#13012020 #Snack box

A post shared by opi sopianti (@opisopianti) on

Masa keemasan bisnis kulinernya terjadi pada 2019 lalu ketika sedang ramai-ramainya media sosial Facebook dan Instagram. Pesanan snack box hampir tiap hari. Bahkan dalam sehari Opi pernah melayani pesanan dari tiga instansi.

“Media sosial memang sangat mendongkrak, selain promosi dari mulut ke mulut,” katanya.

Rekomendasi