Tim Editor
Dari data yang dikumpulkan, penyelenggaraan olimpiade bukan tanpa masalah. Pesta olahraga ini sempat juga beberapa kali mendapat persoalan yang berdampak hingga pembatalan.
Olimpiade Berlin tahun 1916 pernah dibatalkan karena Perang Dunia I belum juga rampung. 24 tahun kemudian, Tokyo didapuk sebagai tuan rumah untuk penyelenggaran Olimpiade 1940 Tokyo. Namun karena Perang Dunia II yang masih berkecamuk, acara ini kembali dibatalkan. Bahkan pembatalan juga menular pada Olimpiade 1944 di London.
Olimpiade 1980 di Moskow juga kembali menimbulkan masalah. Perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet menular juga hingga ranah olahraga. AS emoh mengirim kontingennya ke Moskow.
Utak-atik data ini memunculkan adanya mitos siklus 40 tahunan. Adalah Menteri keuangan Jepang Taro Aso yang menyebut soal 'kutukan' ini meski sebenarnya dengan gampang bisa dibantah.
"Ini masalah yang terjadi setiap 40 tahun, ini kutukan Olimpiade, itu faktanya," kata Taro Aso seperti kami kutip dari Antara, Kamis (19/3/2020).
Masalah Olimpiade 1940 dan 1980 menjadi landasan pemikiran Tara Aso. Namun Tara Aso mungkin lupa soal masalah Olimpiade 1916 dan 1944 yang merusak adanya mitos kutukan siklus 40 tahun.
Apapun itu, pernyataan Tara Aso semakin meruncing kontroversi di dalam negeri. PM Jepang Shinzo Abe masih percaya diri kalau negaranya tetap bisa menyelanggarakan Olimpiade Tokyo. Segala sumber daya dan dana agar Tokyo sukses jadi tuan rumah, sudah digelontorkan sejak lama oleh Jepang, jauh sebelum kemunculan COVID-19.
Komite Olimpiade Internasional, bersama dengan komite penyelenggara Tokyo dan pemerintahan Jepang, menyatakan tidak akan membatalkan atau menunda Olimpiade. Padahal perhelatan lain, Euro 2020 dan Copa America, telah ditunda.
