Virus Korona Bisa Tertular Lewat Tetesan Air Mata, Benarkah?

| 29 Mar 2020 18:08
Virus Korona Bisa Tertular Lewat Tetesan Air Mata, Benarkah?
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Penularan virus COVID-19 paling sering terjadi melalui kontak antarmanusia. Selain melalui saluran pernapasan, para ahli kesehatan juga menyebut bahwa virus korona baru bisa menular lewat percikan batuk atau bersin. Tetapi bisakah seseorang tertular dari cairan tubuh lain seperti air mata?

Dilansir dari MSN, sebuah studi baru diterbitkan dalam jurnal Ophthalmology, menunjukkan bahwa seseorang tidak mungkin tertular COVID-19 melalui paparan air mata yang terinfeksi. Para peneliti melihat bagaimana pasien dapat menularkan virus sejak mereka mengalami gejala penyakit.

Penemuan ini datang setelah dokter dan perawat mengklaim ada pasien terinfeksi yang memiliki konjungtivitis atau memiliki mata warna merah. Sementara, pejabat kesehatan mengatakan bahwa 1 hingga 3 persen pasien memiliki mata tampak kemerahan.

Para peneliti juga mengatakan sedikit insiden pasien COVID-19 yang memiliki mata kemerahan. Mereka juga menemukan bahwa risiko penularan virus ke orang lain melalui air mata sangat rendah.

Untuk lebih memahami bagaimana COVID-19 memengaruhi orang melalui cairan tubuh lain, para peneliti mengambil sampel air mata dari 17 orang yang terinfeksi. Tim mengumpulkan air mata dari pasien saat menunjukkan gejala sampai pemulihan mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air mata pasien jauh dari virus korona, bahkan mereka yang memiliki penyakit selama dua minggu. Namun, cairan hidung dan tenggorokan mereka memiliki kandungan tingkat virus tinggi.

Pentingnya melindungi mata 

Meskipun mata pasien COVID-19 bersih dari virus korona, para peneliti memperingatkan bahwa itu masih bisa menjadi cara bagi virus untuk memasuki tubuh orang sehat.

Orang yang sakit dapat melepaskan virus ke udara dengan batuk atau berbicara. Partikel-partikel virus yang ada di udara kemudian dapat masuk melalui mata, mulut, atau hidung.

"Orang-orang juga dapat menangkap COVID-19 jika mereka menghirup percikan dari terinfeksi korona yang batuk atau menghembuskan tetesan," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Inilah sebabnya mengapa penting untuk tinggal lebih dari 1 meter dari orang yang sakit," lanjutnya.

COVID-19 juga menyebar ketika seseorang menyentuh permukaan dengan virus di atasnya. Pakar kesehatan merekomendasikan pembersihan dan disinfektan secara teratur untuk barang-barang yang sering disentuh seperti gagang pintu, telepon, dan meja.

Tags : covid-19
Rekomendasi