Benarkah Aplikasi Zoom Sebar Identitas Pengguna ke Facebook?

| 29 Mar 2020 15:15
Benarkah Aplikasi Zoom Sebar Identitas Pengguna ke Facebook?
Aplikasi Zoom. (Foto: iStock)
Jakarta, era.id - Selama wabah virus korona baru atau COVID-19, aplikasi layanan konferensi jarak jauh, Zoom menjadi semakin populer. Hal itu lantaran banyak dari para pekerja yang melakukannya work from home (WFH) untuk menjaga jarak fisik (Physical distancing) guna menghindari penularan virus korona baru.

Selain digunakan sebagai virtual meeting, aplikasi video conference ini juga biasa digunakan untuk belajar online atau sekedar bercakap dengan rekan dan keluarga. Tapi tahukah kamu, ternyata aplikasi Zoom di iOS telah membagikan data secara diam-diam ke Facebook tanpa sepengetahuan pengguna?

Berdasarkan penelitian Motherboard, aplikasi Zoom di iOS ketahuan telah berbagi data pengguna ke Facebook tanpa diketahui oleh pemilik akun. Data yang dibagikan meliputi waktu penggunaan membuka aplikasi Zoom, operator ponsel, spesifikasi perangkat, lokasi pengguna, hingga ID khusus lainnya yang dapat digunakan untuk menargetkan iklan.

Data ini akan disebar ke Facebook walau pengguna Zoom tak memiliki akun Facebook. Zoom juga tidak memperingatkan soal ini dan pengguna tidak mengetahui bahwa data-data aktivitas mereka di ponsel iPhone atau tablet iPad bakal terhubung ke Facebook Graph API.

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan lonjakan besar pada aplikasi Zoom ketika orang-orang bekerja dari rumah. Unduhan Zoom meningkat hampir tiga kali lipat pada bulan ini.

"Itu mengejutkan," kata aktivis perlindungan data Pat Walshe dari Privacy Matters setelah menganalisis kebijakan privasi Zoom.

"Tidak ada dalam kebijakan privasi yang membahas itu," tambahnya.

"Saya pikir pengguna pada akhirnya dapat memutuskan bagaimana perasaan mereka tentang Zoom dan aplikasi lain yang mengirimkan suara ke Facebook," kata peneliti iOS Will Strafach.

Ini bukan kontroversi privasi pertama yang mengelilingi Zoom. Pada tahun 2019, seorang pakar keamanan mengungkapkan sistem Zoom memungkinkan webcam pengguna secara diam-diam telah diretas.

Electronic Frontier Foundation juga baru-baru ini menyoroti tingkat pengawasan yang diberikan kepada administrator Zoom, termasuk memantau apakah pengguna memiliki jendela Zoom untuk fokus pada berbagi layar video dan data sistem pengguna.

Rekomendasi