Di tengah pandemi COVID-19, banyak wisatawan yang tak bisa berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Indonesia. Jadi bagi kamu yang bosan di rumah selama social distancing bisa menikmati pengalaman baru dalam berwisata secara virtual.
Mengutip siaran pers resmi Kemenparekraf, Senin (6/4/2020) Kemenparekraf membagikan sejumlah link video dan foto destinasi wisata Indonesia dan online museum yang bisa dinikmati secara gratis. Kamu bisa mengakses video dan foto dalam format 360 derajat.
Sebelumnya, Kementerian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga meluncurkan museum virtual lewat Google.
"Sejak beberapa waktu yang lalu, Kemendikbud telah bekerjasama dengan Google, dan resmi memasukkan beberapa museum dan situs di Indonesia ke dalam Platform Google Arts & Culture," ujar Mendikbud Nadiem Makarim, pertengahan Maret lalu.
Platform ini dioperasikan melalui satu teknologi baru yang dinamakan Art Camera and Google Cardboard. Sehingga penutupan museum diharapkan tidak berpengaruh kepada masyarakat karena sudah dapat dengan mudah mengakses informasi budaya Indonesia. Masyarakat juga dapat memanfaatkan virtual reality (VR) melalui ponsel dengan aplikasi Google Arts & Culture yang tersedia di Android dan iOs.
Disampaikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Hilmar Farid, beberapa informasi budaya Indonesia lainnya dapat dinikmati melalui aplikasiGoogle Arts & Culture tersebut, di antaranya menjelajahi Museum Situs Manusia Purba Sangiran dan Museum Nasional. "Sampai berwisata di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko dengan Virtual Tour 360 derajat," ujarnya.
Selain museum-museum yang berada dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, masyarakat juga dapat melihat beberapa situs lainnya yakni Museum Tekstil Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Galeri Batik YBI, Monumen Nasional (MONAS) di Jakarta, Yayasan Biennale Yogyakarta, dan Agung Rai Museum of Art (ARMA) di Bali.
Google Arts and Culture mencakup beberapa alat dan sumber daya pendidikan untuk guru dan siswa. Ada video pendidikan, yang tersedia melalui saluran YouTube dan disematkan di halaman web Google Arts & Culture. Selanjutnya, dua halaman yang disebut "Lihat Seperti Pakar" dan "DIY" menyediakan beberapa kegiatan untuk pengguna situs, mirip dengan yang sering ditemukan di galeri seni.