Lewat pernyataan resminya, perusahaan multinasional yang membawahi Louis Vuitton, Dior, Sephora dan lainnya itu menyetop produksi tas dan parfum untuk memproduksi masker. Lagipula, penjualan produk fesyen juga menurun sejak wabah korona.
"Penjualan barang mewah turun sebanyak 35% tahun ini," jelas konsultan brand LVMH, dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip dari Guardian, Jumat (10/4/2020).
Pabrik Milik LVMH (Dok. LVMH)
Louis Vuitton telah membuka 12 dari 16 pabrik yang berlokasi di Prancis untuk memproduksi masker. Sekitar 10 persen dari jumlah karyawan juga kembali dipekerjakan guna memenuhi target dan bantuan. Brand lainnya seperti Yves Saint Laurent, Balenciaga, Lacoste, dan Dry SA juga berkomitmen membuat masker pelindung.
Sementara itu, pemerintah Prancis juga berupaya dengan menambah tiga kali lipat dari kapasitas rumah sakit.
Orang terkaya di Eropa, Bernard Arnault juga mengucurkan bantuan tunai untuk rumah sakit di Prancis lewat Yayasan Hopitaux de Paris. Sumbangan dalam bentuk tunai ini tidak diketahui berapa jumlahnya, tapi diperkirakan mencapai puluhan juta euro atau ratusan miliar rupiah).