Promosi Ramuan Herbal ala Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad

| 17 Apr 2020 20:03
Promosi Ramuan Herbal ala Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad
Sufmi Dasco Ahmad. (Dok Pribadi)
Jakarta, era.id - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menuai kritik karena tak mengumumkan kepada publik soal statusnya sebagai pasien positif COVID-19. Ia baru mengaku setelah dinyatakan negatif COVID-19.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyayangkan tindakan Dasco karena terkesan ditutup-tutupi.

Meskipun kini Dasco dinyatakan telah sembuh, namun tindakannya dinilai tidak bertanggung jawab, karena sebagai pejabat publik, intensitas bertemu banyak orang sangat tinggi sementara virus korona sangat mudah menyebar.

"Menyembunyikan informasi soal positif COVID-19 jelas bukan tindakan yang benar sebagai seorang pejabat publik karena itu bisa membahayakan orang lain," ucap Lucius saat dihubungi, Jumat (17/4/2020).

Selain itu, Lucius juga menyoroti promosi obat herbal yang dikonsumsi Dasco sebagai penunjang kesembuhan dari COVID-19. Karena obat tersebut belum teruji klinis bisa menyembuhkan korona, tindakan politikus Gerindra itu bisa menyesatkan publik.

"Anggota DPR jangan promosi obat dengan janji menyembuhkan. Jangan ajari publik untuk percaya sesuatu yang belum teruji secara ilmiah," kata Lucius.

Saat dikonfirmasi, Dasco mengaku dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani rapid test. Ia enggan mengungkapkan alasannya tak mengumumkan status positif korona ke publik. "Yang pasti saya enggak membahayakan orang," katanya lewat pesan singkat.

Koordinator Satgas Lawan COVID-19 DPR ini langsung menjalani protokol kesehatan dengan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan mengonsumsi obat herbal.

"Isolasi mandiri tanggal 14 sampai dengan 28 Maret. Minum ini (HerbaVid-19)," kata Dasco, Kamis (16/4).

Waketum Gerindra ini menyebut obat herbal bernama HerbaVid-19 tersebut diracik oleh Tradisional Chinese Medicine (TCM). Para peracik obat tersebut sempat belajar di salah satu Universitas terkemuka di China.

 

Tags : ketua dpr
Rekomendasi