Tur Virtual ke Museum Islam Terbesar di Dunia

| 26 Apr 2020 13:03
Tur Virtual ke Museum Islam Terbesar di Dunia
Museum of Islamic Arts di Qatar. (Foto: Istimewa)
Jakarta,era.id - Kebijakan physical distancing membuat banyak tur museum di sejumlah negara dihentikan untuk sementara waktu. Namun, beberapa di antaranya tetap beroperasi kendati dilakukan secara daring. Seperti Museum Islamic of Arts (MIA) di Doha, Qatar, yang menyediakan tur museum secara virtual.

Museum ini didaulat sebagai museum Islam terbesar di dunia. Bangunannya pun disandingkan dengan Museum Louvre di Paris. Dikutip dari situs resminya, mia.org, Minggu (26/4/2020), letak museum ini berbatasan langsung dengan Teluk Persia. Museum yang dibangun tahun 2008 ini menyimpan koleksi ribuan artefak peradaban Islam sejak 1.400 tahun lali. 

Mulai dari era Dinasti Fatimiyah, Ottoman, Mamluk, Qajar, Umayyah, Dinasti Muhammad Ali dan lain sebagainya. Diarsiteki oleh I.M Pei, meseum yang terdiri dari 4 lantai ini terbilang unik, karena dibangun di atas pulau buatan dan bangunan seolah mengapung di atas laut.

Akibat wabah virus korona, museum ini sementara harus ditutup. Namun, meseum bisa diakses secara virtual, dengan berkunjung ke situs resminya. Caranya, kita cukup klik menu visiting yang terletak di sebelah logo beranda, pengunjung akan diarahkan pada kolom tur online yang terbagi dalam beberapa bagian.

Misalnya saja, tur virtual Chinese Trail atau Highlights Tour, pengunjung akan diajak melihat koleksi Museum Islamic of Art satu per satu. Bahkan, dicantumkan deskripsi barang beserta lokasi asalnya.

Untuk bagian Science in Art Tour, kita bisa melihat soal prestasi dan kontribusi ilmuwan Muslim melalui sejarah. Sementara, pada bagian Family Tour, kita bisa melihat beberapa peninggalan yang bisa dinikmati bersama anak-anak.

Museum ini didedikasikan untuk pusat pendidikan dan informasi di bidang seni dari dunia Islam. Bahkan, dijadikan sebagai tempat penjaga dan merawat keberagaman seni Islam.

Yang paling menarik adalah museum ini terdapat Al-Qur'an kuno berjumlah 800 buah yang sudah ada sejak abad ke-3 hingga ke-19, di era zaman penguasaan Kesultanan Ottoman Turki. Selain itu, adapula Al-Qur'an Abbasid warna biru yang sangat langka, serta 2 lembar Al-Qur'an Timmurid Baysunghur, Al-Qur'an terbesar di dunia.

Dari sekian banyak koleksi naskah kuno, terdapat 2 benda yang menjadi sorotan, yaitu Sertifikat Haji sepanjang 7 Meter dan Buku Terpanjang Sedunia, Shahnameh alias Buku Para Raja.

Adapula Astrolab Planispheric, yakni instrumen ilmiah yang digunakan di seluruh dunia Islam selama berabad-abad untuk menentukan waktu salat dan arah salat menuju Makkah.

Museum ini juga terdapat beragam benda tekstil, yakni keramik, gelas, karpet, kostum, ukir-ukiran dan berbagai macam kain terbaik. Selain itu, terdapat toko souvenir, perpustakaan, ruang pameran, dan kafe di dalam museum. Pada bagian luar, kita akan berjumpa sebuah taman yang sangat indah sambil melihat pesona arus laut. 

Rekomendasi