Masih ingat sinetron Bajaj Bajuri yang tayang di era awal tahun 2000-an? Salah satu scene-nya bercerita tentang paman dari Said yang orang Arab didaulat untuk memimpin doa acara syukuran karena dianggap fasih melantunkan doa. Karena tak bisa berbahasa Indonesia, Said berbicara menggunakan bahasa Arab dengan pamannya dan dikira oleh jemaah sedang membaca doa. Tiap pamannya Said ngomong, selalu diikuti kata Amin dari jemaah.
Jakarta, era.id - Cuplikan scene tersebut seolah-olah menjadi gambaran stigma bahasa Arab masih menjadi 'milik' salah satu agama. Kitab Suci Alquran, bacaan salat, dan doa dalam agama Islam, semua berbahasa Arab.
Tapi, banyak orang Indonesia khususnya umat Islam yang sering salah kaprah dengan bahasa Arab karena minimnya pemahaman bahasa Arab. Ketika melihat tulisan, simbol, atau mendengar ucapan yang berbahasa Arab, beberapa orang selalu mengira bahasa Arab tersebut adalah penggalan ayat Alquran. Padahal belum tentu tulisan arab itu berasal dari ayat alquran yang seharusnya dimuliakan.