Virus Korona Bisa Nyangkut di Sperma

| 09 May 2020 13:59
Virus Korona Bisa <i>Nyangkut</i> di Sperma
Ilustrasi (Karin Henseler/Pixabay)
Jakarta, era.id - Virus korona baru ditemukan dalam sperma pria yang terinfeksi dengan gejala berat dan pasien dalam masa pemulihan. Temuan baru ilmuwan ini memberikan petunjuk baru mengenai kemungkinan virus korona baru ini bisa menular melalui hubungan seks.

Fakta baru mengenai COVID-19 itu ditemukan dalam studi yang dipimpin oleh Weiguo Zhao dari Departemen Kedokteran Pernafasan, Rumah Sakit Umum Tentara Pembebasan Rakyat China, di Beijing.

Dalam jurnal yang dipublikasikan di JAMA Network Open, Zhao dan rekan-rekannya mengatakan telah meneliti pasien pria COVID-19 dalam kurun waktu 26 Januari hingga 16 Februari 2020 di Rumah Sakit Kota Shangqiu.

Rumah Sakit Kota Shangqiu juga merupakan satu-satunya rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan COVID-19 di Shangqiu, di sebelah timur provinsi Henan.

Di antara 50 pasien yang diidentifikasi, 12 pasien tidak dapat memberikan spesimen semen karena disfungsi ereksi, dalam keadaan koma, atau meninggal sebelum diambil sampel. Jadi totalnya ada 38 pasien terdaftar untuk pengujian sperma.

Dari 38 peserta yang menyediakan spesimen air mani, 23 peserta (60,5%) telah mencapai pemulihan klinis dan 15 peserta (39,5%) berada pada tahap infeksi akut.

Ilustrasi (Dailystar)

Hasil pengujian menemukan bahwa 6 pasien (15,8%) spermanya positif SARS-CoV-2, termasuk 4 dari 15 pasien (26,7%) yang berada pada tahap infeksi akut dan 2 dari 23 pasien (8,7%) yang telah pulih.

"Dalam studi ini, kami menemukan bahwa SARS-CoV-2 bisa ada di dalam air mani pasien dengan COVID-19, dan SARS-CoV-2 masih dapat terdeteksi dalam semen pasien yang pulih," kata Zhao seperti dikutip dari China Daily, Sabtu (9/5/2020).

SARS-CoV-2 mungkin bisa masuk ke saluran reproduksi pria terutama karena akibat peradangan lokal sistemik.

Sejauh ini, para peneliti telah menemukan 27 virus yang terkait dengan viremia dalam sperma manusia. Menurut tim peneliti, belum bisa disimpulkan apakah virus korona bisa menyebar lewat hubungan seksual.

"Jika bisa dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual dalam kajian lebih lanjut, maka transimisi seksual bisa jadi merupakan bagian penting dalam pencegahan penularan. Terutama dengan mempertimbangkan fakta bahwa SARS-Cov-2 ditemukan dalam pasien yang berada dalam masa penyembuhan" katanya.

Untuk saat ini dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan kondom karena menghindari kontak dengan air liur dan darah pasien mungkin tidak cukup, karena sperma pasien yang dalam penyembuhan tetap memungkinkan menyebabkan penularan.

 

Rekomendasi