Mirip Bahtera Nuh, Ilmuwan Berencana Kirim 6,7 Juta Sperma ke Bulan

| 17 Mar 2021 12:23
Mirip Bahtera Nuh, Ilmuwan Berencana Kirim 6,7 Juta Sperma ke Bulan
Contoh ampul berisi sperma beku. (Foto: Wikimedia Commons)

ERA.id - Sejumlah ilmuwan ingin membuat 'bahtera' berisi sampel sperma dari 6,7 juta spesies Bumi. Namun, bukan lagi di atas gunung atau di dalam tanah, 'bahtera' itu nantinya bakal didirikan di bulan.

Dikutip dari Insider, (17/3/2021), bangunan bahtera ini nantinya akan menerima kiriman sampel sperma dan ovum dari 6,7 juta spesies di Bumi. Sampel tersebut disimpan dalam kubah besi di bawah permukaan bulan, atau disebut ilmuwan sebagai 'lunar pit', di mana mereka diharapkan dapat tersimpan dengan aman.

Bila kamu pernah mendengar ruang simpan pangan 'Hari Kiamat' di Svalbard, Norwegia, yang saat ini menyimpan lebih dari 1 juta sampel bahan pangan dari hampir tiap negara di dunia, 'bahtera sperma' di bulan ini berfungsi seperti itu. Ilmuwan menyebut skema ini sebagai 'kebijakan asuransi global modern'.

Ide ini berawal dari enam orang peneliti Universitas Arizona. Mereka telah memaparkan ide tersebut di Konferensi Luar Angkasa di Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Mereka menyebut ide ini bakal menyelamatkan manusia dari kepunahan, seperti dilaporkan situs Insider.

Salah satu kegunaan bahtera semacam ini, kata para ilmuwan, adalah agar populasi Bumi bisa diperbarui lagi pasca bencana mematikan seperti epidemi virus, erupsi maha dahsyat, perang nuklir, hingga bencana akibat hantaman asteroid.

"Bumi adalah lingkungan alam yang tidak stabil," kata Jekan Thangavelautham, salah satu peneliti di tim tersebut, dalam makalah yang diberi judul "Lunar Pits and Lava Tubes for Modern Ark". Ia menambahkan bahwa ruang penyimpanan (repositori) sampel kehidupan makhluk hidup masih riskan hancur jika disimpan di Bumi.

Sampel sperma
Beberapa ampul beku berisi sperma disimpan dalam kotak pendingin di sebuah laboratorium di Paris, Prancis. (Foto: Reuters/Christian Hartmann)

Meski terdengar seperti kisah fiksi sains, para ilmuwan tersebut telah membuat kalkulasi dan menyatakan bahwa pengiriman 6,7 juta sampel sperma dan ovum ke bulan, lewat kontainer beku secara kriogenik, adalah sebuah misi yang masuk akal.

Berdasarkan laporan IFL Science, misi pengiriman sampel sperma dan ovum ke bulan ini akan membutuhkan 250 kali penerbangan luar angkasa. Sebagai perbandingan, untuk membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional, ilmuwan membutuhkan 40 kali penerbangan.

Nantinya, fasilitas 'bahtera sperma' itu perlu dilengkapi panel surya untuk mencegah sampel tersebut membeku atau lengket satu sama lain di suhu permukaan bulan yang berada di bawah titik beku.

Rekomendasi