Bagaimana Selebrasi Gol di Tengah Wabah COVID-19?

| 15 May 2020 08:12
Bagaimana Selebrasi Gol di Tengah Wabah COVID-19?
Julian Nagelsmann (Foxsport)
Jakarta, era.id - Beberapa liga sepak bola di Eropa bakal segera berlanjut mulai Mei dan Juni ini. Klub-klub top Eropa mulai berlatih untuk mempersiapkan diri, termasuk berlatih physical distancing sebagai salah satu portokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.

Pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann sedang merancang modifikasi selebrasi gol yang memenuhi pedoman kesehatan ketat untuk memulai lagi atau restart Bundesliga akhir pekan ini.

Leipzig yang menempati urutan ketiga klasemen liga Jerman akan menjamu Freiburg di stadion tanpa penonton ketika Bundesliga dilanjutkan lagi pada hari Sabtu nanti di tengah pandemi virus korona. Leipzig berselisih lima poin di bawah pemimpin klasemen Bayern Muenchen.

Dalam rangka melanjutkan kompetisi liga musim ini, Liga Sepak Bola Jerman (DFL) sudah menjabarkan daftar aturan kesehatan yang ketat.

DFL mendesak pemain untuk tidak terlalu sering kontak fisik dengan merekomendasikan salam adu siku atau adu kaki, dari pada berpelukan saat merayakan gol.

Nagelsmann menyatakan bahwa para pemainnya tidak akan melakukan selebrasi dengan cara berkerumun bersama rekan-rekan satu timnya.

"Saya cenderung merayakan sendirian," kata Nagelsmann seperti dikutip AFP, Jumat (15/5/2020).

 

Mesin gol Die Roten Bullen, Timo Werner yang sejauh ini sudah menciptakan 21 gol sepanjang musim ini dituntut untuk selalu mengingat protokol tersebut, sedangkan rekannya sesama penyerang Marcel Sabitzer dan Patrik Schick semestinya bisa tampil lagi karena sudah sembuh dari cedera.

Mengingat tak ada penonton, Nagelsmann yang terkenal suka melakukan selebrasi menerabas batas lapangan itu mengatakan bahwa dirinya harus mengubah caranya melakukan selebrasi gol.

"Saya harus berbicara lagi kepada diri saya dan berusaha bertindak dalam cara yang diterima secara sosial di zona (pelatih)," kata dia sambil mengedipkan mata.

Nagelsmann memperkirakan tidak akan ada yang melakukan selebrasi gol berlebihan mengingat para pemain kesulitan tampil bugar kembali setelah dua bulan jeda.

"Jika Anda sudah lama tak main dan tak punya ritme, Anda akan cenderung bermain ke belakang dan berusaha mencegah terciptanya gol," kata Nagelsmann.

 

Rekomendasi