Mengingat beberapa bulan yang lalu, motivator julukan Wanita Sejuta Dolar ini merasakan banyak ketegangan, kepanikan, dan khawatir, sebab begitu banyak pasien-pasien yang tak bisa ditangani secara cepat.
Hal ini dikarenakan adanya kebijakan yang diterapkan dari pemerintah seperti social distancing, Pembatasan Skala Berskala Besar (PSBB), disiplin tetap di rumah, dan kebijakan lainnya.
"Makanya sampai hari ini kita melihat ada kemajuan dan ada kebaikan keadaan sudah membaik. Tapi di sisi lain, bukan hanya saja disyukuri. Tapi, terus terang saja cukup khawatir, kenapa? karena banyak orang menjadi kelengahan" ujar Merry Riana di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19,Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (18/5/2020).
Wanita kelahiran 29 Mei 1980 merasa saat penerapan PSBB dilakukan jalan raya menjadi sepi. Namun sepekan kemudian, mulai begitu banyak kendaraan yang mulai memadati jalan raya, bahkan sudah terjadi kemacetan.
"Contohnya, dalam perjalanan saya menuju ke sini saja. Di beberapa titik sudah terjadi kemacetan dan beberapa tempat umum ramai. Bahkan, ada juga yang menganggap hal ini seperti biasa saja hingga menjadi lengah," ujar Merry.
Merry mengatakan bahwa keadaan sekarang memang sudah membaik, namun bukan berarti sepenuhnya baik. Ia peringatkan keadaan membaik itu dimulai dari diri masing-masing. Jika menerapkan kebijakan secara disiplin, maka kehidupan normal akan kembali lagi.
"Jangan lengah, jangan kasih kendor, dan jangan anggap ini spele" kata Merry.
Ia merasa heran kepada orang-orang yang bertanya kapan pandemi COVID-19 akan berakhir. Tak ada bisa pastikan kapan pandemi akan berakhir, namun ia mengingatkan kepada semua masyarakat untuk berdamai dengan pandemi COVID-19.
"Tidak ada yang tahu kapan pandemi akan berakhir. Tapi hari ini saya mau bilang kepada Anda. Disaat kita tidak bisa mengubah situasi menjadi lebih disitulah kita ditantang untuk mengubah diri kita masing-masing" tutup Merry.