Hanya saja, ERK sedikit mendapatkan kendala untuk bisa berangkat ke Amerika. Menurut pembetot bass Poppie Airil, ERK kekurangan biaya untuk bisa terbang ke Negeri Paman Sam sehingga harus melakukan penggalangan dana untuk memenuhi kebutuhan biaya akomodasi dan transportasi mereka.
"Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) menanggung biaya lima orang dari rombongan ERK. Sisanya biaya sendiri dari tabungan ERK dan penggalangan dana lewat manggung-manggung bersama Cholil yang dipulangkan oleh ERK," urai Poppie kepada era.id.
Penggalangan dana ini akan dilakukan pada 18 Februari sampai 3 Maret 2018. Dengan cara memberikan penawaran kepada siapapun yang mau mengundang ERK tampil dengan formasi lengkap, termasuk Cholil, yang dalam beberapa tahun terakhir menetap di New York.
"Sejauh ini, selama Cholil di New York kami masih saja diundang main padahal sedang vakum menunggu kepulangan Cholil selesai menemani istrinya sekolah di New York. Jadi, kami pikir kenapa tidak dicoba saja?" Poppie melanjutkan.
Selain melalui sistem panggung, ERK juga akan melakukan penggalangan dana lewat sebuah situs crowdfunding dalam negeri bernama kitabisa.com. Hal ini juga pernah dilakukan beberapa artis Indonesia seperti band asal Bogor, Tokyolite dan gitaris asal Bandung, Tesla Manaf sebelum menggelar konser di Jepang.
Di SXSW, ERK akan memainkan materi dari album ketiga, Sinestesia, yang secara musikal lebih cocok dengan tema dan atmosfer acara tersebut. Album ini berisikan lagu Merah, Biru, Jingga, Hijau, Putih dan Kuning.
Selain ERK, Kimokal dan Rich Brian juga terpilih sebagai perwakilan Indonesia di festival SXSW. Ketiganya terpilih setelah melalui tahap kurasi yang dilakukan oleh penyelenggara.
"Kurasi memang sepenuhnya dari pihak festival SXSW. Mereka melakukan riset dari album, penampilan live, dan lainnya. Mungkin saja karena kami yang liriknya berbahasa Indonesia sendiri dibanding yang lain, jadi perhatian mereka."
Poppie menambahkan, ERK telah mendaftarkan diri agar bisa tampil di SXSW sejak beberapa tahun lalu. Tapi, usaha itu kandas lantaran tidak pernah lolos kurasi.
"Di Bekraf, ada komite khusus yang mengurusi festival-festival di luar yang melibatkan talent-talent Indonesia. Tahun ini kami ditawari komite untuk daftar lagi dan akhirnya diterima," pungkas Poppie.