Dilansir dari Reuters, negeri es ini secara resmi memboikot diplomatik terkait kasus tersebut. "Islandia mengambil tindakan untuk menunda sementara dialog bilateral tingkat tinggi dengan Rusia, oleh karena itu para pemain Islandia tidak akan menghadiri Piala Dunia FIFA di Rusia musim panas ini," ujar Menteri Luar Negeri Islandia, Guðlaugur Þór Þórðarson.
Jika benar terjadi, ketidakikutsertaan Islandia di Rusia tentu disayangkan banyak pihak. Soalnya, Piala Dunia 2018 merupakan partisipasi pertama Islandia di ajang sepak bola paling bergengsi di planet bumi ini setelah di Piala Eropa 2016 mereka tampil mengejutkan dengan menyingkirkan Inggris di babak 16 besar.
Baca: Inggris Usir 23 Diplomat Rusia
Namun Islandia tidak sendiri. Polandia, Denmark, Swedia, Australia, dan Jepang juga berencana menggalang solidaritas mendukung kebijakan Inggris. Namun khusus Polandia, kebijakan tersebut baru pada tahap tidak akan hadirnya Presiden Andrzej Duda di acara pembukaan Piala Dunia pada 14 Juni 2018 di Moskow.
"Kemarin, presiden telah membuat keputusan untuk tidak berpartisipasi sebagai wakil Polandia di Piala Dunia di Rusia," ujar Kepala Staff Kepresidenan Krzysztof Szczerski dilansir dari channelstv.com.
Rusia dianggap bertanggung jawab terkait percobaan pembunuhan Skripa setelah hasil otopsi yang dilakukan pemerintah Inggris menunjukkan adanya Novichok, zat penghancur sistem syaraf yang diklaim dimiliki Uni Soviet, negara sebelum Rusia terbentuk.
Beberapa negara anggota koalisi Inggris seperti Amerika Serikat, Jerman dan Prancis menguatkan posisi untuk menyalahkan Rusia atas serangan tersebut.
Kalau semua negara ini benar-benar memboikot Piala Dunia, bisa digantikan Indonesia enggak ya? Hmm...