Pemuncak Bundesliga itu dikabarkan ingin mengakhiri empat kekalahan beruntun di babak knock out Liga Champions dari klub Spanyol. Namun pelatih kepala Juup Heynckes mengatakan, dia tidak peduli dengan kutukan tersebut.
Setelah menyabet gelar treble di bawah kepimpinan Heynckes pada musim 2012-13, Bayern dilatih Pep Guardiola. Hasilnya, di empat babak knock out Liga Champions berikutnya, mereka dikalahkan Real Madrid (dua kali), Barcelona dan Atletico Madrid.
Tapi Heynckes menegaskan, keberhasilan yang diraih timnya pada 2012 dan 2013 merupakan bukti, kekalahan di masa lalu tidak ada hubungannya dengan pertandingan melawan Sevilla yang dilatih Vincenzo Montella.
"Pada 2012, Bayern bertandang ke Real Madrid dan mengalahkan mereka. Musim berikutnya, dengan segala hormat kepada Barcelona, yang saat ini memainkan permainan hebat dalam sejarah Eropa, kami menang 4-0 di kandang dan 3-0 di Camp Nou," ujar Heynckes saat konferensi pers menjelang pertandingan. Dilansir dari Soccerway.
"Secara sederhana hal tersebut menunjukan, tiap tahun itu berbeda dan statistik empat musim lalu tidak ada hubungannya dengan pertandingan ini.
"Kami sangat menghormati Sevilla. Mereka mungkin tidak sepopuler beberapa tim lain yang masih ada di kompetisi ini, tetapi mereka benar-benar kuat," kata dia.
Namun demikian, kekuatan kedua tim akan sedikit berkurang menyusul kondisi Arturo Vidal dan Juan Bernat yang belum bisa dipastikan. Sebaliknya, gelandang Sevilla Ever Banega juga harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.