Makanya pemerintah memberi perhatian khusus juga pada sektor keamanan teknologi informasi (TI) untuk Asian Games 2018. Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar rapat membahas strategi mendukung pelaksanaan Asian Games untuk memastikan keamanan TI.
"Walau makin modern sistem, tapi tetap ada celah untuk dimasuki," kata Jusuf Kalla dalam rapat, Kamis (3/5) kemarin di Istana Wapres seperti dilansir website resmi Kominfo.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi yang hadir sempat menjelaskan serangan siber saat Winter Olympic 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan. Dalam acara tersebut, ada dua serangan yang mereka deteksi. Serangan siber mulai dari website palsu hingga ke sistem ticketing. Hal terakhir malah sempat bikin pembukaan Olimpiade musim dingin tersebut tertunda hingga satu jam. (Lihat Video Masih Ada Warga Belum Tahu Asian Games 2018)
BSSN sudah siap mengawal Asian Games. Djoko Setiadi malah menjelaskan 10 langkah pengamanan pada persiapan, pelaksanaan, hingga pasca penyelenggaran Asian Games 2018.
"Selain koordinasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika, BSSN, dan INASGOC," kata Djoko.
Baca: Promosi Minim Asian Games 2018
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan pihaknya telah melakukan serangkaian pengamanan, seperti penetration test, dan bekerja sama dengan pihak industri di bidang TI. Malah pihaknya akan mengupayakan sertifikasi orang untuk pengamanan TI Asian Games 2018.
INASGOC bekerja sama dengan INAFIS Polri dan BAIS TNI telah memiliki Main Operation Center (MOC) untuk mengatasi serangan siber. Sistem yang bakal diterapkan selama Asian Games ini, diharapkan bisa juga digunakan untuk perhelatan olahraga lainnya, seperti PON. Sementara itu Chief de Mission (CdM) Asian Games, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menegaskan pentingnya banyak pihak terlibat dalam upaya penanganan sistem TI Asian Games dari serangan siber.
Baca: Asian Games dan Semangat Jadi Bangsa Pemenang
"Terima kasih atas bantuan BSSN dan lebih lanjut hal pengamanan TI dikoordinasikan dengan Kominfo dan (pihak) terkait," tutup Jusuf Kalla.