Logikanya, setiap orang pasti akan mengetahui seberapa bahayanya bullying. Tetapi, bagaimana dengan tanaman? Apakah akan merasakan hal yang sama dan juga berdampak negatif? Eksperimen tersebut mencoba menjawabnya.
IKEA UAE bekerja sama dengan GEMS Wellington Academy di Dubai melakukan eksperimen yang diberi nama Bully A Plant ini. Mereka menempatkan dua buah tanaman yang diletakkan di sekolah, kedua tanaman tersebut mendapat asupan air dan matahari yang sama untuk menunjang pertumbuhannya.
Kemudian setiap siswa/siswi di sekolah tersebut diberikan kesempatan setiap harinya untuk merekam suara ejekan dan pujian yang lantas diputar dekat kedua tanaman tersebut setiap hari selama 30 hari.
Setelah beberapa hari, kedua tanaman tersebut mengalami perbedaan. Tanaman yang diberi pujian setiap harinya semakin tumbuh kembang, sedangkan tanaman yang diberikan ejekan setiap harinya justru layu dan hampir mati.
Eksperimen ini bisa jadi menunjukkan tanaman pun dapat mendengar, selain itu, tanaman juga bereaksi terhadap apa yang mereka dengar. Dengan mengusung tema Say No to Bullying, IKEA UAE berhasil mengajarkan siswa/siswi bagaimana bullying dapat berpengaruh buruk pada mereka.
Baca Juga : Kejahatan terhadap Anak Semakin Rumit
Eksperimen Bully A Plant (ikeahackers.net)
Kasus bullying kerap terjadi di lingkungan sekolah dan sudah menjadi perhatian Kementerian Sosial. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan bullying bukan hanya meresahkan masyarakat tetapi juga mempengaruhi psikologi anak.
Survey yang pernah dilakukan oleh Kemensos mencatat, sebanyak 84 persen anak usia 12 hingga 17 tahun pernah menjadi korban bullying.
Tahun 2017 Kemensos bahkan pernah membuka layanan bernama Telepon Sahabat Anak(Tespa) di mana sepanjang Januari 2017 hingga Juli 2017, layanan tersebut mencatat 976 pengaduan yang 17 di antaranya merupakan kasus bullying.
Sepanjang kurun waktu 2011 hingga 2017, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menerima sekitar 26.000 kasus anak di mana 34 persen di antaranya adalah anak yang berhadapan dengan hukum dan 19 persennya merupakan kasus keluarga dan pengasuhan.
Baca Juga : KPAI Ingatkan Dampak Mengerikan Bullying