Sepak bola kadang tidak adil untuk seorang penjaga gawang. Penampilan apik kiper Liverpool di Liga Champions sepanjang musim 2017-18 terhapus oleh dua blunder fatal yang berbuntut kekalahan timnya di tangan Real Madrid pada final Liga Champions, Sabtu (26/5) kemarin
Dilansir dari laman resmi UEFA, Karius mencatatkan performa bagus meski tidak masuk dalam kategori sempurna. Dia menggoreskan cleansheet terbanyak musim ini di mana dalam 13 pertandingan, dari babak penyisihan grup hingga babak final, pria Jerman ini berhasil menjaga gawangnya tak kebobolan dalam enam pertandingan.
Hanya saja, jika dibandingkan dengan kiper lain, Karius tidak terlalu sibuk dalam hal menjaga gawang Liverpool. Hal ini bisa disebabkan bagusnya performa para pemain belakang The Reds atau tidak adanya ancaman berarti dari lawan-lawan mereka. Atau memang, Karius tidak bisa melakukan penyelamatan sama sekali sehingga gawangnya bobol.
Secara statistik, Karius hanya melakukan 24 penyelamatan dan kebobolan 19 gol dari total 39 tembakan ke gawang. Mantan kiper Mainz 05 bahkan tidak masuk dalam daftar lima besar kiper yang melakukan penyelamatan terbanyak di Liga Champions musim ini.
Karius masih kalah dari kiper AS Roma, Alisson Becker (45 penyelamatan dari 62 tembakan ke gawang) dan kiper Real Madrid, Keylor Navas (29 penyelamatan dari 41 tembakan ke gawang).
Tapi tetap saja, menghukum Karius dengan cercaan terus-menerus tidaklah baik. Kesalahan adalah sifat alami manusia. Memang, dalam laga tersebut Karius melakukannya sampai dua kali. Tapi, kita juga harus melihat siapa lawan yang dihadapi Karius. Itu Real Madrid lho, juara 12 kali Liga Champions sekaligus juara bertahan selama dua musim. Mungkin saja Karius gugup, lantaran baru di musim ini dia menjadi kiper utama Liverpool.