Tim Editor
Tetapi, ada satu hal yang mungkin bisa menjadi patokan. Setiap tim yang menjadi juara dunia biasanya bermain konsisten dan bahkan tidak pernah kalah di fase grup. Dalam penyelenggaraan Piala Dunia 1982 hingga 2014, hanya satu juara yang mengalami kekalahan lebih dulu, yaitu Spanyol yang takluk 0-1 dari Swiss pada 2010.
Juara Piala Dunia 2010 Spanyol (Twitter @johnnyhitchens)
Pada Piala Dunia 1982, Italia di bawah komando kiper Dino Zoff berhasil menjadi juara dengan status tidak pernah kalah di fase grup (tiga kali seri). Pada Piala Dunia 1986, Diego Armando dkk berhasil menjadi juara dengan menjalani dua kali menang dan sekali seri di fase grup.
Piala Dunia 1990 juga mencatat, Lothar Mathaus dkk berhasil membawa Jerman Barat juara dengan menyapu bersih poin di fase grup. Empat tahun kemudian, di Amerika Serikat, Brasil berhasil menjadi juara dunia dengan mengandaskan Italia 3-2 lewat adu penalti. Tim Samba hanya mendapatkan satu kali seri dan sisanya menang.
Baca Juga : Kilas Grup F Piala 2018: Tuah Juara Bertahan
Prancis, Brasil, Italia, hingga Jerman juga berhasil menjadi juara dunia dengan status tidak terkalahkan di fase grup. Zinedine Zidane dkk berhasil meraup hasil maksimal dengan poin 9. Pun demikian dengan Brasil di Piala Dunia Korea Selatan-Jepang empat tahun berselang.
Pada Piala Dunia 2006 dan 2014, dua kali kemenangan dan satu kali hasil seri sama-sama diraih sang juara; Italia dan Jerman. Atas tren tersebut, kita tidak bisa mengabaikan bahwa tim yang mampu bermain konsisten di fase grup akan menjadi favorit kuat juara.
Permainan konsisten yang ditunjukkan sebuah tim di Piala Dunia Rusia memberi arti bahwa tim tersebut memiliki skuat apik dan keseriusan untuk memenangkan setiap laga demi meraih juara. Kira-kira siapa yang bakal menjadi juara kali ini?
