Mencari Tahu Cara Google Translate Bekerja

| 21 Jun 2018 06:51
Mencari Tahu Cara Google Translate Bekerja
Ilustrasi (Yudhistira/era.id)
Jakarta, era.id - Fellas, sepakat enggak, internet membuat hampir semua hal jadi enggak terbatas? Dan sadar enggak, satu-satunya yang membatasi akses kita terhadap internet adalah diri kita sendiri?!

Iya, maksudnya internet menyediakan begitu banyak hal. Namun, tetap saja enggak semua hal itu bisa kita nikmati karena berbagai kendala yang kerap muncul dari diri kita sendiri. Kendala bahasa salah satunya.

Coba saja, berapa banyak situs populer yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Ya akui saja, masih banyak banget di antara kita yang kemampuan bahasa Inggrisnya bahkan enggak lebih baik dari Vicky Prasetyo mantan pacarnya duta Pancasila, Zaskia Gotik.

Tapi, internet memang selalu punya jawaban. Sejumlah situs dan platform penerjemah bahasa alias translate begitu banyak bermunculan, menawarkan berbagai keunggulan dan kehebatan sistem digitalnya sebagai solusi dari kendala bahasa ini.

Perusahaan teknologi raksasa Google adalah salah satu pionir dari layanan translate ini. Siapa yang enggak tahu Google Translate? Layanan yang diuncurkan pada April 2006 ini telah digunakan oleh 500 juta pengguna yang menggunakan 103 layanan translate bahasa berbeda setiap harinya.

Cara kerja Google Translate

Google Translate bekerja dengan menerjemahkan teks ke bahasa Inggris terlebih dahulu, sebelum kemudian diterjemahkan ke bahasa tujuan.

Referensi bahasa yang digunakan oleh Google Translate adalah kosakata yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Uni Eropa (UE).

Uniknya, Google enggak mempekerjakan ahli untuk menyusun tata bahasa yang baik. Alasannya, hal itu sia-sia, sebab sifat bahasa sejatinya terus berubah.

Karenanya, jadi wajar apabila banyak pengguna yang mengeluhkan kemampuan Google Translate yang buruk dalam menerjemahkan rangkaian kata hingga menjadi sebuah kalimat.

Namun, pada November 2016 lalu, Google mengumumkan adanya transisi sistem terjemahan, dari sistem lama ke sistem baru. Sistem itu mencoba untuk membandingkan semua hasil penerjemahan yang bersumber dari sumber linguistik yang lebih luas.

Sistem itu berusaha memastikan keberhasilan sebuah terjemahan yang mampu memberikan konteks secara penuh ketimbang mengartikan kata per kata. 

Selain itu, Google juga melakukan pemetaan terjemahan. Misalnya, terjemahan antara bahasa Jepang-Inggris dan Korea-Inggris. Pemetaan yang dilakukan Google mampu menyimpulkan dan memetakan hubungan antara Jepang dan Korea, serta membuat terjemahan dua arah antara kedua bahasa tersebut. 

Sebuah kemajuan yang patut diapresiasi. Ya, walau pada prosesnya Google tetap mengalami kesulitan manakala harus menerjemahkan berbagai frasa, ekspresi metaforis dan idiom-idiom yang unik. 

Termutakhir, Google telah berulang kali melakukan percobaan, hingga akhirnya menemukan pola berulang antara kata-kata dalam bahasa yang berbeda. Hal ini diprediksi akan mencapai tingkat akurasi yang makin tinggi.

Jadi, sampai saat itu tiba, ada baiknya kembali nonton film atau main video game untuk belajar bahasa.