Pengacara Bharada E soal Wanita Menangis di Rumah Sambo: Dia Jujur, Richard Justice Collaborator

| 03 Dec 2022 13:30
Pengacara Bharada E soal Wanita Menangis di Rumah Sambo: Dia Jujur, Richard Justice Collaborator
Bharada E (Ilham/ERA.id)

ERA.id - Pengacara Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Ronny Talapessy membantah bila kliennya disebut berbohong memberikan kesaksian perihal melihat perempuan yang sedang menangis ketika keluar dari rumah Ferdy Sambo di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.

"Karena dia (Bharada E) justice collaborator maka dia berkata jujur (termasuk soal perempuan itu)," kata Ronny saat dihubungi, Sabtu (03/12/2022).

Ronny mengatakan Ferdy Sambo lah orang yang berbohong dalam kasus ini. Sebab, mantan Kadiv Propam ini telah menutupi kasus kematian Brigadir J dengan membuat skenario baku tembak.

Ronny tak mau membeberkan identitas perempuan yang menangis ketika keluar rumah Ferdy Sambo. Dia hanya menjelaskan perempuan itu selalu bersama Elben.

Diketahui, Elben adalah tamu Ferdy Sambo sebelum Bharada E melihat ada perempuan menangis di rumah mantan atasannya.

"Mengenai perempuan tersebut bersama Ko Elben dan kita sudah tanyakan kepada petugas swab yang menjadi saksi di persidangan sebelumnya, benar ada nama Elben di list PCR," ucap Ronny.

"Ko Elben ini yang aktif menemani perempuan tersebut," tambahnya.

Sebelumnya, Bharada E mengungkapkan sempat ada perempuan menangis di rumah Ferdy Sambo di kawasan Bangka, Jaksel, atau sebelum kejadian yang disebut-sebut Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual di Magelang.

Awalnya, Bharada E menjelaskan dirinya naik piket bersama Brigadir J dan menjaga rumah Sambo di kawasan Saguling. Saat itu, Putri Candrawathi menyuruhnya, Brigadir J, dan ajudan Ferdy Sambo, Matius Marey untuk keluar. Saat itu, Brigadir J membawa senjata api dan menaruhnya di dalam mobil.

Bharada E tak tahu akan pergi ke mana. Dia hanya mengatakan, mobil yang ditumpanginya hanya memutari kawasan Kemang. Setelah itu, mereka semua kembali ke rumah di kawasan Bangka.

"Ibu turun (dari mobil), saya lihat kondisi ini lagi marah, saya nggak berani menanyakan," ucapnya saat jadi saksi di persidangan terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR) dan Kuat Ma'ruf, di Pengadilan Negeri Jaksel, Rabu (30/11).

Tak lama kemudian, Ferdy Sambo pulang dan Bharada E mengaku melihat Sambo seperti sedang emosi saat itu. Richard pun menambahkan Yosua menyampaikan bahwa akan ada tamu yang akan datang ke rumah Bangka.

"Pak FS masuk, Pak FS kayak marah-marah juga, langsung masuk ke dalam rumah. Habis itu almarhum bilang 'Chard nanti ada Pak Elben yang datang, rekannya Bapak'," katanya.

Bharada E mengaku tidak mengetahui kapan Eben datang. Sebab saat itu, dirinya sedang di belakang rumah. Dengan siapa juga rekan Sambo ini datang, juga tak dia ketahui.

Richard hanya menambahkan dirinya berjaga di depan rumah Bangka bersama asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Alfonsius Dua Lureng. Sekitar 1-2 jam kemudian, Richard melihat ada seorang perempuan yang keluar dari dalam kediaman Sambo.

Dia mengaku tidak kenal dengan perempuan ini. Wanita ini dijelaskannya keluar dari dalam rumah dalam keadaan menangis.

"Saya bilang 'Fons ada orang keluar itu'. Ada perempuan lewat, saya lihat lagi telepon, Yang Mulia. Saya tidak kenal, nangis dia, Yang Mulia. Baru 'siapa? Karena saya tidak ada waktu dia datang'. Baru saya bertanya-tanya," ucapnya.

"Baru perempuan itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping saya panggil drivernya, perempuan itu naik baru pulang. Dari situ, semenjak kejadian itu, Pak FS sudah lebih sering di Saguling," ungkapnya.

Rekomendasi