Jangan Bandingkan Kerja Anies dan Heru Budi di Jakarta, Gak Apple to Apple!

| 15 Dec 2022 12:34
Jangan Bandingkan Kerja Anies dan Heru Budi di Jakarta, Gak Apple to Apple!
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono saat mendatangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2022).

ERA.id - Juru Bicara (Jubir) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Iqbal menyarankan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mundur dari jabatan Kasetpres dan fokus bekerja memimpin Jakarta.

"Heru juga harusnya mundur sebagai Kepala Sekretariat Presiden agar bisa fokus bekerja menjalankan pemerintahan di DKI Jakarta yang saat ini sudah tampak indah dan tertata," kata Iqbal, Rabu kemarin.

Ucapan itu langsung direspons Ketua Umum Pemuda Cinta Tanah Air (PITA) Ervan Purwanto. Menurutnya, rangkap jabatan Heru Budi Hartono sebagai  Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta dan juga Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) justru akan menguntungkan Provinsi DKI Jakarta.

"Justru istimewanya Jakarta adalah Pj nya seorang Kasetpres. Ini menguntungkan bagi Pemprov DKI karena hubungan antara pusat dengan daerah bisa terjalin secara baik, intens dan bisa mempercepat pembangunan," kata Ervan.

Ervan menuturkan, kinerja Heru Budi Hartono selama menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta baik-baik saja dan dia tidak melihat adanya pelanggaran aturan yang dilakukan oleh mantan Walikota Jakarta Utara itu.

Ervan menilai, dilihat dari Rencana Pembangunan Daerah (RPD) DKI Jakarta tahun 2023-2026, Pemprov DKI terus menggenjot pembangunan infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan ekonomi dalam upayanya menuju kota global yang berketahanan.

"Ya karena memang belum apple to apple kalau harus dibandingkan dengan kinerja Gubernur sebelumnya, pak Heru baru dua bulan, ya kita lihat RPD-nya kan tidak ada masalah, langkah dan targetnya jelas, maka kita lihat nanti jika sudah selesai," ucapnya.

Menurut Ervan, selama dua bulan ini pun faktanya, Heru tidak membuat pelanggaran apapun. "Tapi kalau yang dipakai kacamata politik, ya setiap orang bisa macam-macam menilai orang lain karena dinamis, apalagi dilihatnya dari sisi kepentingan," ucapnya.

Rekomendasi