ERA.id - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menjaring 1.465 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di daerah itu selama 2022.
"Kita jaring 1.465 orang. Itu terdiri dari pedagang asongan, orang dalam masalah kejiwaan (ODMK) dan gelandangan," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Barat, Suprapto, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Ribuan PMKS tersebut dijaring petugas Sudin Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja dari seluruh kecamatan di Jakarta Barat.
Mereka yang dijaring langsung dibina di Panti Sosial Bina Insani (PBSI) Bangun Daya milik Dinas Sosial DKI Jakarta.
Dari total 12 bulan penindakan, pada April menjadi penjaringan tertinggi hingga 249 PMKS, sedangkan untuk untuk penjaringan jumlah PMKS terendah terjadi pada Mei yakni sebanyak 50 orang.
Dari total penjaringan selama 2022, jenis PMKS yang paling banyak dijaring yakni gelandangan dengan jumlah 582 orang, sedangkan paling sedikit yakni pedagang asongan sejumlah lima orang.
Menurut Suprapto, beragam modus dilakukan para gelandangan untuk mendapatkan uang di jalan yakni dari mulai berpura-pura pincang hingga menjadi lumpuh dilakukan mereka demi belas kasihan para pengendara.
"Banyak yang berpura-pura sakit atau tidak bisa jalan, lumpuh dan digendong atau ditandu oleh seorang anak ya, tapi setelah petugas mendapati sering dan melihat mereka ternyata bisa berjalan," kata dia.
Karenanya, dia mengimbau warga untuk tidak sembarang memberikan uang kepada gelandangan.
Jika ingin beramal, warga dianjurkan untuk menyumbangkan yayasan resmi atau badan amal Baznaz Bazis Jakarta Barat.
"Dengan demikian jumlah gelandangan bisa berkurang. Diharapkan, warga menyumbangkan ke pihak yang resmi," jelas dia. (Ant)