ERA.id - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) angkat bicara soal dugaan Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim), AKBP Buddy Alfrits Towoliu, diduga tewas karena bunuh diri atau dibunuh karena mafia.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menjelaskan, polisi masih menelusuri penyebab kematian AKBP Buddy. Jika diduga korban tewas karena dibunuh mafia, Poengky menegaskan Korps Bhayangkara harus memburu pelaku.
"Jika almarhum meninggal karena dibunuh jaringan narkoba seperti yang diduga keluarga almarhum, maka aparat kepolisian harus segera bergerak melakukan lidik sidik secara profesional berdasarkan scientific crime investigation untuk menemukan pelaku dan memproses hukum pelaku," kata Poengky saat dihubungi, Minggu (30/4/2023).
Namun jika hasil penyelidikan menyatakan AKBP Buddy tewas karena bunuh diri, kasus ini akan dihentikan. Komisioner Kompolnas ini menjelaskan kasus anggota polisi bunuh diri pernah terjadi sebelumnya.
Hasil penelusuran Kompolnas, anggota polisi yang bunuh diri dikarenakan motif tersangkut kasus pidana, depresi karena masalah pribadi, faktor ekonomi, dan lain-lain.
"Di tahun 2023 saya mencatat ada empat kasus dugaan polisi bunuh diri, di Samosir, di Gorontalo, di Banten, dan di Jakarta. Keempat, kami melihat bahwa polisi juga manusia biasa yang mempunyai beragam masalah dalam kehidupannya," ucapnya.
Untuk menghindari kasus personel polisi bunuh diri, Poengky meminta Korps Bhayangkara untuk memperhatikan anggotanya. Perawatan mental atau psikis perlu dilakukan, sebab banyak anggota polisi yang menjalankan tugas dalam tekanan tinggi.
"Setahu saya psikolog masih belum ada di level polres. Mengingat beban kerja dan tingkat stres anggota tinggi, sebaiknya Pimpinan Polri dapat menyediakan psikolog untuk konseling di tiap-tiap polres," ujar Poengky.
Sebelumnya, paman AKBP Buddy, Cyprus A Tatali menjelaskan keluarganya menolak jika AKBP Buddy tewas karena bunuh diri. "Dari pihak keluarga kalau dituduh bunuh diri itu kami menolak, sangat menolak," kata Cyprus A Tatali kepada wartawan dikutip hari ini.
Keluarga menolak AKBP Buddy tewas karena bunuh diri karena korban secara ekonomi berkecukupan. Kehidupan AKBP Buddy dinilai sejahtera dan istrinya memiliki usaha.
Selain itu juga karena AKBP Buddy tak memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Keluarga menduga, ada peran mafia narkoba di balik kematian Buddy.
"Kami menduga karena ada jabatan baru mungkin ada yang diduga dia mau sidik, kan kasat narkoba. Kan narkoba disitu kan berhadapan di situ mafia, pelaku-pelaku mafia. Ini jadi pertanyaan besar dari kami keluarga," ucapnya.