ERA.id - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) AKBP Dhimas Prasetyo menerangkan masinis dan/atau asisten masinis sudah membunyikan suling lokomotif agar Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu tak akan melewati rel kereta api.
Sebelum tertabrak, AKBP Buddy berada di pinggir tembok pembatas area rel kereta dengan Jalan Raya Bekasi Timur. Korban tampaknya tak mengindahkan suara suling lokomotif hingga akhirnya tewas karena tertabrak kereta api.
"Prosedur kereta melaksanakan memang membunyikan suling untuk memperingatkan memang orang yang, biasa terlihat seperti mau melintas dan sebagainya. Kereta berjalan pelan kemudian pada saat di kilometer yang tadi sudah kami sampaikan, korban itu melintas, kemudian terjadilah kejadian tersebut tertabrak kereta api," kata Dhimas saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (1/5/2023).
Usai kejadian itu, masinis menghubungi petugas di Stasiun Jatinegara. Petugas itu lalu ke lokasi dan melihat AKBP Buddy sudah tewas tertabrak kereta api.
Polisi pun segera ke lokasi dan melakukan olah TKP serta mengevakuasi jenazah korban. Pemeriksaan pun dilakukan untuk menelusuri kasus ini.
Terkait dugaan apakah AKBP Buddy tewas karena bunuh diri atau tidak, Dhimas menyebut polisi belum menyimpulkan hal tersebut.
"Kita belum ada kesimpulan apa-apa ya," ucapnya.
Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polri, Kombes Wahyu Marsudi menjelaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan ke organ-organ di tubuh AKBP Buddy. Hasil pemeriksaan dari darah, urine, potongan hati, rambut, dan swap kuku tangan kiri dan kanan ialah tidak ditemukan kandungan racun di tubuh AKBP Buddy.
"Setelah kita lakukan detail dan teliti dengan metode-metode yang sudah kita tentukan di labfor, dari keenam barang bukti yang kita terima tersebut ternyata kita dapatkan hasil untuk pestisida seluruhnya negatif. Arsenik seluruhnya negatif, sianida seluruhnya negatif, alkohol negatif dan juga narkobanya negatif," ujar Wahyu.
Di tempat yang sama, dokter forensik RS Polri, dr Asri Pralebda menambahkan luka-luka yang dialami AKBP Buddy karena kekerasan benda tumpul, yakni akibat benturan benda berkecepatan tinggi.
"Kami juga melakukan screening test terhadap kandungan napza dan alkohol dari urine jenazah, dan hasilnya negatif," jelas Asri.