ERA.id - Kasus seorang remaja, D (16), dianiaya dengan dibanting, dicekik, hingga kepalanya diinjak oleh remaja lainnya, F (14) di sebuah jalanan gang di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel), ternyata sempat dimediasi warga pada Minggu (20/8) kemarin.
Ketua RW 3 Kelurahan Lenteng Agung, Haswin Anwar menyebut hasil mediasi ujungnya buntu. "Pihak terduga korban ingin melanjutkan ke ranah hukum," kata Haswin kepada wartawan dikutip Senin (21/8/2023).
Haswin menerangkan keluarga korban menolak damai karena menganggap tindakan F tidak manusiawi. Penilaian kurang manusiawi ini orang tua D sampaikan usai melihat rekaman CCTV penganiayaan F.
"Menurut ibunya seperti itu, karena katanya dicekik, diinjak. Jadi secara kemanusiaan mungkin orangtuanya kurang menerima. Tapi mereka bilang sudah memaafkan, hanya hukum harus tetap berjalan," ucap Haswin.
Sebelumnya, polisi menyebut kasus seorang remaja dianiaya dengan dicekik hingga kepalanya diinjak oleh remaja lainnya di sebuah jalanan gang di kawasan Jagakarsa, diduga karena masalah asmara.
"Jadi selisih paham terkait asmara, ya anak remaja. Namun kan terkait perselisihan itu tindak pidananya yang kita fokuskan," kata Kapolsek Jagakarsa, Kompol Multazam kepada wartawan dikutip hari ini.
Multazam menerangkan kasus ini dalam tahap penyelidikan. Polisi telah mendatangi TKP untuk melakukan serangkaian penelusuran dan didapati, baik pelaku maupun korban masih di bawah umur.