ERA.id - Polisi menyampaikan telah mengambil sebelas CCTV di sekitar Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (Jaktim) untuk mendalami kasus anak perwira menengah (Pamen) TNI AU, CHR (16) yang ditemukan tewas dalam kondisi terbakar.
"Ada 11 unit CCTV yang diamankan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata kepada wartawan dikutip Rabu (27/9/2023).
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Dalam penelusurannya, penyidik telah memeriksa delapan saksi.
Namun, Leonardus tak mengungkapkan identitas para saksi yang telah dimintai keterangan ini. Perwira menengah Polri ini hanya menyebut polisi telah melakukan olah TKP dan hasilnya, ditemukan sebuah pisau dan tutup botol.
"Barang bukti yang berhasil diamankan (yakni) satu bilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar, satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, satu buah tutup botol berwarna merah," ucapnya.
Polisi belum dapat memastikan pisau yang ditemukan di dekat jasad CHR itu milik siapa. Terkait apakah anak Pamen TNI AU ini dibunuh atau tidak, penyidik juga belum dapat memastikannya.
"Sekali lagi, saya pengin menjawab, tapi memang kami belum bisa mengidentifikasi yang pertama terkait dengan pisau, ini kepemilikan apakah memang sudah ada di sana atau dibawa oleh korban. Ini belum bisa kita pastikan karena sidik jari dan lain-lain itu sudah rusak karena terbakar," ujarnya.
Sebelumnya, Dansatpom Lanud Halim Perdanakusuma, Letkol Pom Made Oka Darmayasa mengungkapkan pemuda yang ditemukan tewas dalam kondisi terbakar di sekitar Lanud Halim Perdanakusuma, pada Minggu (24/9) kemarin malam, merupakan anak dari perwira menengah TNI AU.
"Setelah dilaksanakan olah TKP, kami mengetahui bahwa korban merupakan anak dari anggota TNI AU, perwira menengah, keluarga besar TNI AU yang tinggal di lingkungan Halim," kata Made di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (26/9).
Made tak mengungkapkan identitas orang tua CHR. Dia hanya menambahkan korban bersekolah di lingkungan Halim Perdanakusuma dan kasus ini masih dalam penelusuran.