ERA.id - Polda Metro Jaya menggelar Deklarasi Anti Hoax jelang Pemilu 2024. Deklarasi ini dilakukan karena saat ini masih banyak hoaks di tengah-tengah masyarakat.
"Temuan isu hoaks per kategori tahun 2018-2023 pada bulan Maret, total 11.357," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes di Wisnu Andiko dalam sambutannya dalam acara Deklarasi Anti Hoax di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Dari 11.357 isu hoaks yang beredar yakni terdiri dari 2.256 isu kesehatan, 2.075 isu pemerintahan, 1.823 isu penipuan, 1.355 isu politik, 657 isu internasional, 601 isu kejahatan, 519 isu kebencanaan, 470 isu pencemaran nama baik, 336 isu keagamaan, 226 isu mitos, 66 isu perdagangan, 63 isu pendidikan, dan 910 isu lain-lain.
Dengan demikian, Trunoyudo menerangkan peran Polri sebagai stabilisator dan dinamisator sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat jelang Pemilu 2024. Dalam hal ini, Polri berkolaborasi dan bersinergi dengan aktivis dan influencer untuk mencegah penyebaran informasi dan berita hoaks.
"Deklarasi Anti Hoax ini merupakan bagian daripada cooling system yaitu peran Polri selaku stabilisator dan dinamisator dalam mewujudkan kamtibmas khususnya menjelang Pemilu," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto menyebut masyarakat saat ini dapat dengan mudah menghasilkan, mengakses, mengunggah, mengunduh, dan menyampaikan informasi yang berasal dari dunia maya.
Muncul hal negatif dari cepatnya arus informasi ini, yakni hoaks. Jenderal bintang dua Polri menerangkan acara Deklarasi Anti Hoax ini digelar untuk mengantisipasi dan memberikan pencerahan jelang Pemilu 2024. Sebab, dia menyebut kecepatan berita hoaks dan tidak hoaks hampir sama.
"Saya lihat beberapa hari ini, berita trending sangat cepat. Hoaks dan tidak hoaks itu cepatnya hampir sama," ujar Karyoto.