ERA.id - Kasus dugaan pembullyan baru-baru ini menipa salah satu siswa di MAN 1 Medan berinisial MH (14). Siswa tersebut dipaksa makan lumpur oleh seniornya di sekolah.
Aksi kekerasan ini viral dan dibagikan oleh akun @kegblgnunfaedh. Dalam unggahan akun tersebut, wanita bernama Anisa mengaku sebagai kakak dari korban perundungan. Dia menjelaskan bahwa adiknya yang beruis 14 tahun diculik oleh sebuah kelompok bernama Parman.
"Telah terjadi pembullyan terhadap adik saya yang bersekolah di MAN 1 Medan, awalnya dia di culik dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore oleh salah satu komplotan yang bernama PARMAN," tulis akun tersebut.
Lalu, korban MH dipaksa untuk makan lumpur, menghisap sendal, hongga meminum air ludah dari para pelaku. Bukan hanya itu saja, MH juga disebut mengalami penyiksaan mulai dari ditendang, dipukul, hingga tangannya dibakar dengan sebuah kunci yang sudah dipanaskkan.
"para pembully memaksa adik saya untuk MEMAKAN LUMPUR, MENGHISAP SENDAL, MAKAN DAUN DAN RANTING, SERTA MEMINUM AIR LUDAH MEREKA!!!!!Miris??!!!" tegasnya.
"Oh tentu.Tidak sampai disitu!!Adik saya di juga DISIKSA, DITENDANG, DIPUKUL, DAN TANGANNYA DI BAKAR DAN DIUKIR DENGAN API ROKOK DAN KUNCI YANG SUDAH DI PANASI API!!!! Total pembully ada 20 orang!!" sambungnya.
Anisa pada unggahan Instagram-nya mengatakan kondisi sang adik mengalami trauma cukup berat akibat perundungan tersebut. Ia juga mengatakan kasus perundungan yang menimpa adiknya sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
"Masalah ini sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan dan sudah dalam proses. Kondisinya (MH) sekarang masih dalam trauma yang berat. Mohon doanya untuk kesembuhan fisik maupun mental adik saya," katanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Teuku Fahir Mustafa, mengatakan satu tersangka perundungan itu sudah berhasil ditangkap. Namun tiga tersangka lainnya masih dalam pengejaran polisi.
"Satu pelaku telah kita tangkap dan tetapkan menjadi tersangka. Inisialnya MAS (14) teman sekolah si korban," katanya, dikutip Detikcom, Senin (27/11/2023).
Dari keterangan MAS, dia mengatakan aksi perundungan itu terjadi akibat perselisihan antar kelompok. MH diketahui bergabung dengan kelompok Wardi, sedangkan para pelaku dari kelompok Parman.
"Sebelumnya kedua kelompok ini berantam, saling ejek begitu mungkin. Nah, begitu ada kejadian yang ini, si korban lagi sendiri dan dipukuli oleh orang itu," kata Fahir.
Selain itu, mantan Kapolsek Medan Baru itu mengungkapkan masih mendalami kelompok tersebut. Namun dia bisa memastikan para pelaku penganiayaan merupakan pelajar.
"Terkait pelaku, ini sudah ada tiga orang lagi yang telah ditetapkan menjadi tersangka dan sedang diburu," tegasnya.