ERA.id - Ribuan personel TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan aksi demo di momen Hari Buruh 2024 pada Rabu (1/5/2024). Pengamanan itu dilakukan di beberapa titik aksi demo, yakni Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha dan Stadion Madya GBK.
"Terkait dengan perayaan Hari Buruh 2024 ini, setidaknya sebanyak 3.979 personel gabungan TNI-POLRI juga dengan Pemprov DKI melakukan pengamanan sekaligus pelayanan terkait dengan kegiatan aksi buruh yang akan dilaksanakan yang mana dipusatkan di kawasan Patung Kuda," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro di Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Susatyo menegaskan, personel TNI-Polri yang disiagakan tidak dilengkapi dengan senjata api dalam proses pengamanan hari ini.
Selain itu, aparat keamanan juga melakukan pengalihan arus lalu lintas di sekitar kawasan Monas.
"Jadi untuk yg dialihkan saat ini adalah jalan yg menuju ke patung kuda, di mana nanti dari Budi Kemuliaan akan kita alihkan nanti menuju ke arah Tanah Abang. Selanjutnya untuk Jalan Thamrin juga nanti akan ada penyekatan di Kebon Sirih, apabila memang massa buruh sudah cukup banyak," ujar dia.
Dia menjelaskan, penutupan arus lalu lintas di kawasan Patung Kuda dan sekitarnya dilakukan secara situasional. Namun, diharapkan pada pukul 18.00 WIB aksi demo sudah selesai.
"Tentu nanti kita akan bernegosiasi, sesuai dengan aturan, nanti pukul 18.00 kita akan mulai mengimbau kepada massa buruh untuk bisa tertib sesuai aturan," jelas Susatyo.
"Kami mengimbau kepada semua elemen buruh yang akan melaksanakan kegiatan pada hari ini bisa tertib dan bekerjasama dengan para petugas yang sudah kami siapkan di setiap titiknya. Kami berharap aksi ini pada hari ini bisa berjalan dengan lancar dan aman," sambungnya.
Demo besar-besaran pada Hari Buruh Internasional (May Day) berlangsung pada Rabu (1/5/2024). Agenda ini diramaikan oleh 50.000 buruh dari kawasan Jabodetabek.
Menurut laporan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), demonstrasi akan dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Ada pun dua isu utama yang disuarakan, yakni "Cabut Omnibus law UU Cipta Kerja" dan "HOSTUM: Hapus OutSourcing Tolak Upah Murah".