Polisi Selidiki Kasus Dugaan Kekerasan Mahasiswa Unpam Saat Sedang Ibadah

| 06 May 2024 18:30
Polisi Selidiki Kasus Dugaan Kekerasan Mahasiswa Unpam Saat Sedang Ibadah
Ilustrasi penganiayaan. (Antara/HO-IST)

ERA.id - Polres Metro Tangerang Selatan menyelidiki kasus dugaan kekerasan yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) saat melakukan ibadah di sebuah rumah di Kawasan Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu (5/5/2024).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya bakal mengecek tempat kejadian perkara (TKP) hingga mengecek fakta-fakta terkait kasus tersebut.

"Terkait laporan dugaan tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan sebagai mana yg dimaksud dalam pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP masih diselidiki fakta-fakta di TKP," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (6/5/2024), dikutip dari Antara.

Kasi Humas Polres Tangsel AKP M. Agil Sahril menjelaskan pihaknya bakal memanggil Ketua RT hingga tokoh masyarakat setempat.

"Polres Tangsel juga melakukan langkah dan upaya dengan cara klarifikasi/berkoordinasi dengan, Ketua RT, Ketua RW, Kepala kelurahan, FKUB/tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh Pemuda," kata Agil. 

Agil menjelaskan pemanggilan tersebut dilakukan guna mencegah kejadian serupa di lokasi tersebut.

"Untuk berkoordinasi serta duduk bersama untuk bersama-sama mencegah terjadinya potensi dugaan pidana lainnya serta mempercayakan penanganan kejadian kepada pihak kepolisian," ungkapnya.

Agil mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan cek TKP dan mengumpulkan sejumlah fakta. Dia meminta publik menunggu terkait perkembangan kasus tersebut.

Sebelumnya, viral di media sosial video mahasiswa Unpam mengalami kekerasan hingga pembacokan saat melakukan ibadah.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah mahasiswa ketakutan dikerumuni massa. Beberapa dari mahasiswa tersebut terkena sabetan senjata tajam.

Salah satu mahasiswi mengaku ada pihak RT setempat yang turut melakukan persekusi.

"Kalian tidak menghargai saya sebagai RT," kata seorang mahasiswi tersebut menirukan ucapan RT.

Rekomendasi