Penyebab Ledakan di Kantor DPP PBB Ternyata Karena Pengharum Ruangan

| 21 Sep 2024 06:15
Penyebab Ledakan di Kantor DPP PBB Ternyata Karena Pengharum Ruangan
File cabinet di DPP PBB hangus akibat ledakan pengharum ruangan. (Era.id/Sachril Agustin)

ERA.id - Partai Bulan Bintang (PBB) angkat bicara soal isu ada ledakan di kantornya pada Jumat (20/9) kemarin. Wakil Ketua Umum (Waketum) PBB, Randy Bagasyudha membantah jika ada ledakan di kantornya dan menyebut insiden kebakaran itu berasal dari loker.

"Jadi analisanya, analisa hasil Gegana bahwa di dalam yang meledak itu kan di dalam salah satu laci di file kabinet kami. Nah di dalam file kabinet itu ditemukan satu buah pengharum ruangan lalu ditemukan juga ada pemanas air," kata Randy saat konferensi pers di kantor DPP PBB, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2024).

Di dalam laci itu juga ada kertas dokumen, timbangan kecil, dan tas yang berisi uang serta dompet. Randy menjelaskan suara letupan itu terjadi di salah satu ruang tunggu tamu kantor DPP PBB di lantai dua.

Insiden ini terjadi sekira pukul 17.28 WIB kemarin. Ledakan diduga terjadi dari pengharum ruangan di dalam loker tersebut.

"Analisanya adalah ledakan itu ada panas yang kemudian bereaksi terhadap pengharum ruangan yang mengandung gas. Nah pertanyaannya panas itu dari mana? Panas itu dari api, pertanyannya kemudian api itu dari mana? Nah itu yang masih debatable," jelasnya.

Dia juga mengaku tak mengerti mengapa bisa muncul ledakan kecil di dalam loker tersebut. Sebab, alat pemanas air tak sedang dicolok ke stop kontak.

Randy pun memastikan tidak ada korban dalam peristiwa ini.

"Kesimpulannya alhamdulilah memang tidak ada apa-apa. Tidak ditemukan unsur peledak, tidak ada unsur teror, yang ada hanya kelalaian, gitu. Nah kelalaiannya apa itu masih kita juga tanda tanya," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah anggota Gegana datang ke kantor DPP PBB, Jumat malam kemarin. Pantauan ERA sekira pukul 23.50 WIB, mobil Gegana dan polisi terparkir di depan kantor DPP PBB. Saat melewati gerbang, ada anggota Brimob dan Gegana berdiri melakukan penjagaan.

Sebagian anggota lainnya di lokasi tampak melakukan olah TKP. Ada beberapa kader PBB. Namun mereka enggan memberi keterangan saat ditanya kedatangan anggota Gegana.

Rekomendasi