ERA.id - Viral di media sosial tulisan vandal berbunyi "tangkap Jokowi' di tembok-tembok Kota Jakarta. Dalam foto yang dilihat ERA, tulisan itu terpampang di tembok daerah Cengkareng, Jakarta Barat dan di jalan Haji Husni, Jakarta Barat.
Setelah ditelusuri, ternyata pesan bernada ajak menghukum Jokowi bukan cuma di Jakarta saja. Ada juga di sudut-sudut Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), yakni di jalan Jamin Ginting, tepat di bawah Flyover, di jalan Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Setia Budi, Jalan Wiliam Iskandar, Jalan Sutrisno dan sejumlah kawasan lainya di Medan.
Merespons itu, pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara, Indra Fauzan mengaku coretan itu merupakan ekspresi masyarakat. "Tentunya suara-suara sumbang ini melihat bahwa ada sesuatu yang harus diselesaikan," lanjutnya.
Tak pelak, salah satu keluarga Jokowi yakni Gubernur Terpilih Sumatera Utara, Bobby Nasution yang berumah di Medan pun dikaitkan.
"Tulisan tersebut tentunya cukup memberi pesan. Kan ada menantu beliau yang sedang memimpin, jadi pesannya seperti itu," tutup Indra.
Jokowi belakangan memang masih ingin tampil. Beberapa kali ia membuat konten merespons video-video viral yang lucu. Selain itu, dia juga kerap dikaitkan dengan peristiwa politik hingga hukum.
Paling teranyar dan menggemparkan, dia didapuk jadi lima finalis pemimpin paling korup di dunia versi lembaga nonpemerintah Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Cuma itu saja? Tidak. Baru-baru ini KPK menerima laporan soal dugaan korupsi proyek strategis nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Proyek besar itu pun dihubungkan dengan Jokowi dan bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.