ERA.id - Polisi menyampaikan pria yang viral disebut-sebut sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) dan melarang relawan untuk mendirikan posko mudik Lebaran 2025 di kawasan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, bukan bagian dari ormas.
"Informasinya bukan ormas. Kebetulan di TKP ada ormas Pemuda Pancasila, keterangan beliau kalau yang bersangkutan bukan (anggota) ormas," kata Kanit Reskrim Polsek Cikarang Timur, Iptu Arnandha Hadi Pratama kepada wartawan, Jumat (21/3/2025).
Arnandha menjelaskan kejadian pelarangan itu terjadi pada Rabu (19/3) kemarin. Warga sekitar tidak ada yang mengetahui nama pria tersebut.
Namun dia dikenal sebagai orang yang temperamental.
"Didapatkan info dari warga setempat bahwa bapak-bapak atau aki-aki yang bersangkutan memang karakter sentimen begitu ke semua orang," ungkapnya.
Meski sempat menimbulkan kekacauan, situasi saat ini telah kondusif. Polisi tidak akan mencari pria yang marah-marah ke relawan itu. Namun jika ke depannya dia kembali berulah, maka kepolisian akan melakukan penindakan.
"Sampai saat ini belum ada tuntutan. Kecuali di kemudian hari yang bersangkutan membuat gaduh kembali, langsung saya sikat," jelasnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan ormas melarang relawan untuk mendirikan posko mudik Lebaran 2025 di kawasan Cikarang Timur. Dari video dan narasi di akun X @Heraloebss terlihat pria berbaju hitam melarang relawan untuk mendirikan posko.
Saat ditanya alasan pelarangan, dia tak memberi jawaban. Keduanya lalu berdebat akan pendirian tenda posko Lebaran 2025.
"Oknum ormas larang relawan kemanusiaan dirikan posko mudik Lebaran 2025 dengan alasan ormas tidak mengizinkan, padahal lokasinya berada di tanah milik negara," demikian keterangan akun X @Heraloebss.