ERA.id - Anggota Ditlantas Polda Metro Jaya, Aiptu Tarmono salah sebut dengan meminta diperlihatkan "SIM Jakarta" ketika memberhentikan pengendara mobil di Tol JORR, Sabtu (12/7). Slip of tongue ini terjadi ketika pengemudi itu memberikan SIM bukan keluaran Polri.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin menjelaskan kejadian berawal ketika Tarmono memberhentikan pengemudi itu karena mobil tersebut diduga memakai pelat palsu. Setelah dicek, tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) mobil itu benar milik pengemudi tersebut.
Namun, kendaraan itu sudah mutasi atau pindah nama. Tarmono kemudian menanyakan SIM pengemudi itu dan malah diperlihatkan SIM bukan keluaran Polri.
"Hanya bentuknya memang hampir sama ukurannya hampir sama dengan SIM. Namun, warnanya berbeda. SIM kita (keluaran Polri bewarna) putih, tapi ini warnanya agak kebiruan. Kalau setahu kami kalau SIM biru itu adalah SIM yang dikeluarkan oleh POM TNI dan untuk mengendarai kendaraan dinas TNI," kata Komarudin saat konferensi pers di kantornya, Jumat (18/7/2025).
Polantas ini kemudian menanyakan SIM A pengemudi tersebut. Namun dia salah sebut dengan mengatakan SIM Jakarta. Sayangnyaslip of tongue ini direkam oleh pengemudi.
"Maksud dari anggota itu adalah SIM yang dikeluarkan oleh Polri. Karena sopir, yang dalam hal ini diketahui oleh seorang wanita, memberikan atau memperlihatkan SIM bukan yang dikeluarkan oleh Polri," tuturnya.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini menjelaskan sopir itu tidak memperlihatkan SIM A-nya. Tarmono langsung mempersilakan pemobil itu pergi karena tak ingin berdebat panjang.
"Ya kita nggak tahu tujuan apa (diperlihatkan SIM warna biru ini). Yang jelas SIM resmi dikeluarkan Polri dan POM TNI. Yang dikeluarkan POM TNI itu hanya untuk anggota aktif dan mengendarai mobil dinas. Selain itu tidak ada," jelasnya.
Komarudin kemudian mengatakan Tarmono tidak melakukan pelanggaran dari kasus ini. Polisi masih mengusut kasus ini dengan mencari pengemudi mobil tersebut.
"Hari ini kami turunkan tim untuk mencari tahu identitas dari pengendara. Kami ingin tahu SIM apa sih? Karena pada saat itu malam hari, anggota kami tidak begitu jelas melihat SIM," ujarnya.