Ada 75 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Wanita di Cisauk, Polisi: Eks Pacar Dendam Korban Selingkuh

| 22 Jul 2025 17:30
Ada 75 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Wanita di Cisauk, Polisi: Eks Pacar Dendam Korban Selingkuh
Rekonstruksi pembunuhan perempuan diborgol (Dok. Istimewa)

ERA.id - Polisi melakukan rekonstruksi kasus Amelia Putri Sari Devi (22) yang diborgol lalu diperkosa dan dibunuh oleh mantan pacar, Rafli Ramana Putra (19) dan kedua temannya, Ibra Firdaus (21) dan Ardi Primansyah (17) di kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Dalam reka adegan itu, para pelaku merencanakan pembunuhan kepada korban hingga jasad Amelia dibuang ke semak-semak. Dari rekonstruksi itu diketahui jika Rafli awalnya mengajak Ardi untuk membunuh Amelia dengan dalih "ada gawean" atau pekerjaan.

Pelaku Ardi lantas dijanjikan akan diberikan uang jika ikut dengannya. Setelah itu, Rafli turut mengajak Ibra. Rafli kemudian mengaku akan membayar utang sebesar Rp1,1 juta ke korban. Dia mengajak untuk bertemu di rumahnya.

Sesampainya di lokasi, Rafli mengambil pisau, borgol, dan gunting. Ibra kemudian bertanya maksud Rafli membawa ketiga barang itu. Kemudian Rafli menjawab alat-alat itu akan digunakan untuk membunuh Amelia karena selingkuh. 

"Selanjutnya dijawab oleh tersangka Rafli Ramana Putra 'gua mau balas dendam sama si Putri, lu tau kan kan kalau gue sudah marah? Lu bayangin aja nih, selama tiga tahun pacaran gua udah mau ngelamar dia, udah gua kasih cincin dia tega nyelingkuhin gua selama tiga tahun itu. Gua berjuang buat nikahin dia, tega-teganya dia malah nyelingkuhin gua di apartemen Sahit, makanya gua sekarang mau balas dendam sama dia, makanya gua sekarang mau ngajak lu ngebunuh dia (Amelia Putri Sari Devi) lu mau ikut gak?'," demikian perkataan Rafli dari rangkaian adegan rekonstruksi yang didapat ERA.

Ibra kemudian setuju dan meminta Rafli untuk bertanggung jawab jika sampai tertangkap oleh polisi. Rafli menjamin itu dan berjanji nantinya akan memberikan uang ke Ibra. Puluhan reka adegan dilakukan ketiga tersangka dalam rekonstruksi ini.

"Total ada 75 adegan," kata Kanit 4 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).

Sebelumnya, sebanyak tiga orang, yakni RRP, IF, dan AP ditangkap terkait kasus APSD yang ditemukan tewas dengan kondisi diborgol di semak-semak di sekitar Kampung Kedokan RT 009 RW 002 Desa Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang.

"Pelaku RRP membunuh korban dengan rasa sakit hati (dendam) karena korban menagih utang sebesar Rp1.100.000 kepada pelaku dengan cara memasang status pada Story WA (WhatsApp) korban dan juga korban memasang foto pacar baru pelaku di story WA korban tanpa izin, sehingga membuat marah terhadap korban," kata Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya, Jumat (18/7).

Reonald menjelaskan kejadian berawal ketika RPP mengajak korban yang merupakan mantan pacarnya untuk datang ke rumah pelaku AP, Senin (7/7). Dalih RPP mengajak APSD untuk membayar utang Rp1,1 juta.

Sebelum bertemu korban, RRP dan IF sudah berada di rumah AP. RRP pun menceritakan jika dirinya sakit hati atas perbuatan korban yang menagih utang dari status WhatsApp dan memasang foto kekasih barunya.

Pelaku RRP pun merencanakan untuk membunuh APSD dengan obeng, pisau, dan borgol yang telah disiapkannya. Sekira pukul 23.30 WIB, korban tiba di rumah AP. APSD kemudian meminta RRP untuk membayar utangnya, namun tak dibayarkan oleh pelaku.

Korban pun berniat pergi. Ketika duduk di motornya, RRP langsung memiting leher dan membekap mulut APSD. Korban pun terjatuh. AP kemudian memborgol kedua tangan korban. Sementara IF memegang kaki APSD.

"Selanjutnya RRP, IF, dan AP membawa korban ke samping teras rumah untuk disetubuhi bergantian oleh RRP, IF, dan AP dalam kondisi korban terborgol," ungkapnya.

Setelah diperkosa, RRP mencekik korban. Dia lalu memindahkan tubuh korban yang masih terborgol ke lahan kosong berjarak 30 meter dari rumah AP.

Pelaku IF kemudian menusuk leher dan pipi APSD. Dada korban juga dipukul dengan batu sebanyak tiga kali. IF lalu dengan kejamnya menusuk perut korban sebanyak satu kali. 

"Dan pelaku AP dengan menggunakan obeng menusuk bawah telinga bagian kanan dan kiri korban sebanyak 7 kali hingga 8 kali di setiap bagian hingga meninggalkan potongan obeng yang masih tertancap pada bawah telinga korban," imbuhnya.

Korban pun tewas usai disiksa tiga pria jahanam ini. Mayat APSD kemudian disembunyikan dengan ditutupi tanaman di sekitar lokasi. Para pelaku lalu meninggalkan lokasi dan mengambil handphone dan motor milik korban.

Tags :
Rekomendasi