ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta terduga pelaku pelecehan tiga karyawan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) ditindak secara tegas. Pramono yang mengaku tidak tahu pasang badan untuk menangani perkara ini.
"Sebenarnya saya nggak tahu. Tapi kalau memang ada pelecehan dan orangnya tahu, saya akan minta untuk ditindak setegas-tegasnya," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu kemarin, dikutip Antara.
Dugaan pelecehan seksual itu, kata Pramono, mencoreng citra Transjakarta yang saat ini sudah sangat baik di mata publik. Terlebih lagi beberapa waktu lalu, Transjakarta telah memberikan kesempatan kepada 15 perempuan menjadi pengemudi atau pramudi Transjakarta.
Bukan hanya itu saja, Transjakarta juga telah mempekerjakan Zidan yang merupakan seorang pemuda disabilitas. Untuk itu, Pramono meminta pelaku pelecehan harus ditindak setegas-tegasnya.
"Siapapun itu, kalau itu benar, saya minta ditindak setegas-tegasnya," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Ayu Wardhani juga telah menegaskan, perusahaan selama ini konsisten melakukan berbagai langkah pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, baik melalui edukasi internal maupun kampanye eksternal.
Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya unjuk rasa sejumlah karyawan yang menyoroti dugaan kasus pelecehan di internal perusahaan.
Menurut Ayu, manajemen telah menindaklanjuti salah satu isu yang turut disinggung dalam tuntutan aksi hari ini. Karyawan yang terlibat dalam pelanggaran etik telah dijatuhi sanksi disiplin sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku
Penegakan aturan juga dilakukan secara objektif dengan mengedepankan asas keadilan bagi semua pihak.
Namun demikian, manajemen Transjakarta tetap membuka ruang untuk evaluasi dan peninjauan ulang apabila muncul bukti baru atau terdapat pihak yang merasa belum puas dengan hasil proses sebelumnya.
Jika terdapat bukti baru dan ada ketidakpuasan terhadap putusan, manajemen sangat terbuka untuk melakukan proses ulang. "Kami juga berkomitmen selalu berada di sisi korban jika kasus ini dibawa ke ranah hukum," katanya.
Selain menegaskan komitmen terhadap perlindungan korban, Ayu juga menyampaikan bahwa perusahaan menghormati hak setiap karyawan untuk menyampaikan pendapat secara damai.
Pihak manajemen BUMD DKI Jakarta bidang transportasi publik tersebut juga telah memberikan dispensasi bagi pekerja yang hari ini turun ke lapangan untuk menyuarakan aspirasi mereka di kantor pusat.