Polisi Temukan Kandungan Amfetamin pada Jasad Editor Metro TV

| 25 Jul 2020 13:43
Polisi Temukan Kandungan Amfetamin pada Jasad Editor Metro TV
Direktur Reserse Kriminal Umum PMJ Kombes Tubagus Ade Hidayat dan jajaran (Dok. Antaranews)

ERA.id - Pihak kepolisian menyebutkan adanya kandungan amfetamin dalam jasad editor Metro TV Yodi Prabowo. Adapun hasil kesimpulan penyelidikan polisi, Yodi diduga tewas karena bunuh diri.

"Kami screening narkoba di dalam urine korban, kami temukan kandungan amfetamin positif," ungkap Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Arif Wahono dalam konferensi pers di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Meski ditemukan kandungan amfetamin positif, namun pihak kepolisian belum mengetahui durasi Yodi telah mengonsumsi obat tersebut. Lebih lanjut, Direktur Reserse Kriminal Umum PMJ Kombes Tubagus Ade Hidayat menjelaskan pengaruh amfetamin terhadap kejiwaan seseorang.

Menurutnya, konsumsi amfetamin dapat memicu tingkat keberanian seseorang, sehingga orang tersebut mampu melakukan tindakan yang tidak mampu dilakukan oleh orang biasa, salah satunya bunuh diri.

"Efeknya, meningkatkan keberanian yang luar biasa. Maka yang harus diukur adalah bagaimana pengaruh amfetamin itu terhadap keberanian seseorang yang menurut orang normal nggak mungkin dilakukan," paparnya.

Baca juga: Tak Ada Tanda-Tanda Pembunuhan, Editor Metro TV Diduga Tewas Bunuh Diri

Adapun amfetamin merupakan jenis obat yang merangsang sistem saraf pusat. Dikutip dari laman lab.bnn.go.id, obat golongan stimulan ini sebenarnya hanya dapat diperoleh berdasarkan resep dokter. Awalnya, obat ini digunakan untuk mengatasi obesitas, ADHD, dan kelelahan kronis.

Sayangnya, jenis obat ini sering disalahgunakan hingga menimbulkan kecanduan dan masuk dalam golongan psikotropika. Sebelumnya, polisi telah melakukan penyelidikan kasus pembunuhan Yodi Prabowo sejak 2 pekan yang lalu.

Dari hasil pemeriksaan itu, polisi menyimpulkan Yodi tewas akibat bunuh diri dengan menikam dadanya sebanyak 4 kali dan leher sebanyak 2 kali. Pengaruh amfetamin diduga membuat Yodi berani menusuk dirinya sendiri.

Mayat Yodi pertama kali ditemukan warga di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat, 10 Juli 2020. Jenazah Yodi ditemukan oleh bocah di sekitar lokasi yang sedang bermain layangan.

Rekomendasi