ERA.id - Aksi 1310 yang berlangsung damai berubah menjadi ricuh di akhir aksi. Kericuhan bermula sekitar pukul 16.00 di Kawasan Patung Kuda Arjua Wiwaha, Selasa (13/11/2020).
Saat peserta aksi dari Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yang mayoritas mengenakan baju putih hendak membubarkan diri, muncul massa tanpa atribut dan mayoritas berbaju hitam merangsek ke depan barisan yang berhadapan langsung dengan kawat berduri dan barisan polisi.
Pantauan ERA.id, mereka bersorak dan melemparkan botol plastik, batu, pecahan beling, ke arah polisi. Polisi sempat mundur ke belakang. Sempat terdengar petasan.
Perusuh ini masih ribut, polisi menembakkan gas air mata. Polisi yang berjaga di belakang mulai maju menambah personel penjagaan.
"Kami tidak begerak, mohon teman-teman FPI dibantu. Tadi kami sudah menerima aspirasi, sekarang pulang ke rumah. Teman teman dimohon tidak melempar. Anggota posisi bertahan saja, tahan tahan," ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol. Heru Novianto dari mobil Raisa.
Gas air amat pun ditembakkan membuat massa kocar-kacir. "Sudah bubar bubar, pulang. Mundur. Bubar.. bubarkan diri.. bubar bubar.. semuanya bubarkan diri. Pulang kalian, pulang kalian semuanya," ucap Kapolres.
Hingga saat ini massa masih bertahan di kawasan Patung Kuda. Polisi masih mencoba mengendalikan situasi.