ERA.id - Polisi mengamankan 500 orang terkait Aksi 1310 yang berujung rusuh di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). Polisi menyebut massa yang diamankan sebagian dari kelompok anarko.
"Sampai saat ini sekitar 500 orang yang kita tangkap, termasuk anarko yang ada di wilayah," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana di Halte Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Nana mengatakan aksi di Patung Kuda diikuti oleh 6.000 orang yang terdiri dari 4.000 peserta aksi ANAK NKIR dan 2.000 orang dari kelompok massa cair. Nana mengatakan awalnya, aksi tersebut berjalan tertib hingga akhirnya muncul kericuhan pukul 16.00 WIB sore tadi.
"Aksi berjalan lancar dari jam 13.00 WIB sampai jam 16.00 WIB dan karena memang sudah ada kesepakatan selesai jam 16.00 WIB, ketika ANAK NKRI selesai mereka kembali, anak-anak anarko ini lah kemudian bermain," sambung Nana.
Aksi 1310 yang berlangsung damai berubah menjadi ricuh di akhir aksi. Kericuhan bermula sekitar pukul 16.00 di Kawasan Patung Kuda Arjua Wiwaha, Selasa (13/11/2020).
Saat peserta aksi dari Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yang mayoritas mengenakan baju putih selesai menyuarakan tuntutannya menolak UU Cipta Kerja dan ganyang komunis hendak membubarkan diri, muncul massa tanpa atribut dan mayoritas berbaju hitam merangsek ke depan barisan yang berhadapan langsung dengan kawat berduri dan barisan polisi.
Mereka bersorak dan melemparkan botol plastik, batu, pecahan beling, ke arah polisi. Polisi sempat mundur ke belakang. Sempat terdengar petasan. Polisi pun membubarkan dengan membuat barikade dan menembakkan gas air mata.
Nana menyebut ada sekitar 600 orang yang kemudian melempari polisi memicu kericuhan massa. Semula polisi tidak terpancing, namun massa kian anarkis hingga polisi melakukan tindakan tegas.
"Ada kurang lebih 600-an mereka berupaya memprovokasi awalnya kita bertahan tidak terpancing tapi mereka terus melempari kemudian dalam kondisi itu kami melakukan pendorongan dan penangkapan," ucapnya.