ERA.id - Komariah, Warga Kampung Dulang RT 02 RW 03, Gunung Mas Puncak, Desa Tugu Selatan, Kabupaten Bogor Panik saat banjir bandang menerjang tempat tinggalnya.
Hal itu lantaran saat banjir bandang Gunung Mas Puncak, anak kesayangannya sedang berada di rumah sendirian sedangkan dirinya sedang berjualan.
Karena panik, Komariah langsung pulang ke rumahnya dan bersyukur melihat anaknya masih ada. Kini Komariah dan anaknya mengungsi ditempat yang lebih aman bersama ratusan korban banjir bandang Gunung Mas Puncak.
Sementara itu, Komariah menjelasakan bahwa di Gunung Mas Puncak telah terjadi banjir bandang. Bahkan banjir bandang terjadi sebanyak dua kali.
Banjir Pertama berlangsung terjadi pada pagi hari dan kedua terjadi pada siang hari.
"Dari kemarin emang hujan engga berhenti-henti itu dari pagi ke pagi lagi," katanya kepada pojokbogor saat ditemui ditempat pengungsian, Rabu (20/1/2021).
Menurut Komariah banjir bandang yang terjadi di wilayahnya merupakan yang pertama kali.
"Untuk sementara tidak balik dulu deh karena takut," ucapnya.
Sebelumnya Kepala Desa Tugu Selatan, M Eko Windiana mengatakan akibat dari banjir bandang susulan tersebut dua orang mengalami luka dan saat ini sudah ditangani oleh pihak rumah sakit Cibeureum.
"Untuk yang terdampak semua warga sudah diungsikan ke Wisma Gunung Mas. Total ada 900 an warga dengan total KK sebanyak sekitar 400-500 KK 4 RT 2 RW semua sudah diungsikan," ujarnya kepada pojokbogor saat berada di lokasi, Selasa (19/01/2021).
Sementara itu, Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Pranowo menjelaskan, pada Selasa sekitar pukul 04.00 WIB, luapan air Kali Cisampay, mulai memasuki kawasan Agro Wisata Gunung Mas.
"Iya air mulai naik jam 4 pagi tadi. Kan hujan dari Senin malam itu di kawasan Puncak. Masyarakat juga langsung berlarian mencari tempat aman," kata Budi.
Namun, pihaknya masih melakukan pendataan kerugian material akibat banjar bandang ini. "Belum diketahu kerugian materialnya," kata dia.
Sementara warga dievakuasi ke masjid dan tempat yang lebih aman.
"Tim BPBD terdiri dari tim evakuasi dan perlengkapan, tim tenda shelter logistik, serta tim P3K dengan ambulans untuk jemput apabila ada pengungsi," kata Budi.