Soal ‘Rahim Ibu Bukan Tempat Lahirkan Koruptor’, Klarifikasi Ferdinand Hutahaean: Itu Pernyataan Anies Baswedan

| 22 Mar 2021 16:26
Soal ‘Rahim Ibu Bukan Tempat Lahirkan Koruptor’, Klarifikasi Ferdinand Hutahaean: Itu Pernyataan Anies Baswedan
Anies Baswedan (Twitter)

ERA.id - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean gencar menyuarakan kritik kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Diketahui berulang kali Ferdinand meminta Anies transparan mengenai dana Formula E dan rumah DP RP0.

Melalui cuitannya, Ferdinand mengaku secara blak-blakan mendapat serangan dari pendukung Anies berupa komentar jahat, setelah mengomentari salah satu cuitan milik Anies Baswedan.

“Kemarin saya komentar di cuitan Anies. Saya tulis tentang ‘rahim ibu bukan tempat melahirkan koruptor’ yang saya kutip dari pernyataan @aniesbaswedan sendiri. Tapi lucunya banyak pendukungnya ngamuk2,” tulis Ferdinand dikutip pada Senin (22/3).

Lebih lanjut dalam cuitannya, ia turut meminta penjelasan terkait dana formula E dan rumah DP Rp0. Dengan menantang Anies untuk menunjukkan dirinya sebagai anti korupsi.

“Nies, tolong jelaskan soal dana formula E dan Rumah DP Rp0 itu, tunjukkan kau anti korupsi.” Tulis Ferdinand.

Lantas cuitannya tersebut mendapat berbagai tanggapan dari warganet, tak jarang yang justru menghujat balik Mantan politikus Partai Demokrat tersebut. Namun, ada juga yang turut sependapat dengan peryataan ia cuitkan tersebut.

“kualat benar ini manusia, bawa-bawa ibunya untuk profiling and image branding tanpa peduli aktualisasinya. Kasihan anak cucu mu pak.” Tulis akun @senyumbahagia.

“Saat ada korupsi dari partai sebelah kau tak komen macam ini.” Tulis akun @de_ali2021.

“Yes ayok pak. Segera jelaskan…krn dirimu pejabat daerah yang punya akses izin stiap terjadinya pembangunan/pengeluaran apbd.” Tulis akun @benteng_panglima.

“Dan terbukti Rahim ibu @aniesbaswedan adalah tempat melahirkan koruptor.” Tulis akun @mudasirRomini.

Sebagaimana diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih belum angkat bicara terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan Direktur Utama nonaktif Perumda Pembangunan Sarana Jaya yoory C Pinontoan.

Rekomendasi