ERA.id - Salah seorang wanita berinisial D (26) yang merupakan korban filler payudara oleh dokter abal-abal di daerah Jakarta Barat akhirnya buka suara terkait insiden yang menimpanya.
Ia menuturkan, harus melakukan operasi akibat luka infeksi pada payudaranya pasca tindakan filler tersebut.
“Perawatan solo sih, kontrol ke dokter, karena kan kalau operasi tidak diangkat kita masih ada sisa-sisa di dalamnya,” ujar korban D saat dihubungi wartawan, Kamis (8/4).
Ia mengaku harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk menyembuhkan infeksi yang dideritanya. Tak hanya itu, ia juga diharuskan kontrol rutin untuk memastikan payudaranya tetap dalam kondisi sehat.
“Sekitar lima puluh juta (50.000.000) ya. Ini selama enam bulan kedepan juga harus cek rutin ke dokter,” sambungnya.
Sebelum melaporkannya ke pihak Polres Jakarta Barat, diketahui D yang berprofesi sebagai model ini sempat menemui dan meminta pertanggunjawaban dari tersangka.
Pada saat itu, tersangka meminta waktu selama dua minggu, namun ternyata lari dari tanggungjawab.
“Sudah (disamperin), tapi dia kabur. Akhirnya saya serahkan kasusnya beserta dia ke Polres Metro Jakarta Barat. Enggak lama pelaku akhirnya ditemukan kan,” jelasnya.
Atas insiden pilu yang menimpanya tersebut, D pun meminta masyarakat khususnya wanita agar lebih berhati-hati jika ada yang menawarkan tindakan filler payudara ataupun bokong.
Segala tindakan medis tersebut haruslah dilakukan pihak rumah sakit dan dokter spesialis, bukan dokter abal-abal maupun salon yang menyediakan layanan pembesar payudara.
“Harus bener-bener tahu ya apakah aman atau enggak. Dan yang terpenting itu, kita melakukan tindakan itu bener-bener di rumah sakit yang ada dokter aslinya. Pokoknya kita wajib mengenal dan tahu lah,” pungkasnya.