Wali Kota Bogor Minta Tolong Menkes Telusuri Klaster Covid-19 Griya Melati

| 23 May 2021 21:44
Wali Kota Bogor Minta Tolong Menkes Telusuri Klaster Covid-19 Griya Melati
Perumahan Griya Melati Kota Bogor menjadi kluster penyebaran COVID-19 setelah libur Lebaran 2021. (Foto: ANTARA/HO/Pemkot Bogor)

ERA.id - Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan telah meminta bantuan kepada Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin untuk menyelidiki penyebaran Covid-19 di Perumahan Griya Melati, Kota Bogor, yang berkembang sangat cepat.

"Saya sudah menghubungi Menteri Kesehatan untuk memberikan perhatian pada lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor dengan membantu proses skuensing genom," kata Bima Arya, di Kota Bogor, Ahad, (23/5/2021), dilansir ANTARA.

Menurut Bima Arya, melalui proses sekuensing genom untuk mendeteksi, apakah virus corana yang menyebar di Kota Bogor adalah varian baru atau bukan," katanya.

Menteri Kesehatan, kata dia, sudah mengirim tim ke Kota Bogor dan telah mengambil sampel dari kasus Covid-19 di Perumahan Griya Melati. "Mudah-mudahan prosesnya bisa cepat, sehingga hasilnya bisa cepat diketahui," katanya.

Bima menjelaskan, kasus positif COVID-19 di klaster Perumahan Griya Melati pada Ahad hari ini ada 46 kasus, pada hari kedua Lebaran, Jumat, (14/5/2021) baru satu kasus positif. "Pergerakan penyebaran Covid-19 di perumahan itu sangat cepat. Pergerakannya sangat mengkhawatirkan," katanya.

Pada Ahad hari ini, dari 46 kasus positif Covid-19, sebanyak 34 kasus sudah dievakuasi ke Pusat Isolasi Covid-19 Kota Bogor di CIawi, Kab. Bogor, serta satu kasus dengan gejala klinis menengah karena komorbid sudah dievakuasi ke rumah sakit rujukan.

"Langkah evakuasi ini dilakukan, untuk meredam dan meminimalisir penyebaran virus corona di perumahan tersebut," katanya.

Dinas Kesehatan Kota Bogor juga masih terus dilakukan penelusuran kontrak erat dan telah mengkonfirmasi 75 orang warga kontak erat yang kemudian menjalani tes swab PCR. "Saat ini masih menunggu hasilnya," kata Bima.

Bima menyebut, warga perumahan tersebut meskipun hasil tes usap PCRnya negatif, tapi jika memiliki gejala klinis harus diperiksa sekuensing genomnya. "Jangan-jangan ada virus corona varian baru," katanya.

Menurut Bima, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Perumahan Griya Melati ini tidak menyebar keluar, maka perumahan tersebut diisolasi dan aktivitas warganya di batasi. "Petugas jaga di posko harus memastikan, pengunjung dan tamu dibatasi secara ketat," katanya.

Rekomendasi