Satpol PP DKI Semprot Cairan Disinfeksi ke Jalanan, dr Faheem: Buang-Buang Waktu

| 06 Jul 2021 13:30
Satpol PP DKI Semprot Cairan Disinfeksi ke Jalanan, dr Faheem: Buang-Buang Waktu
Ilustrasi penyemprotan cairan disinfeksi

ERA.id - Kemarin, aparat tiga pilar di Kelurahan Kamal, Jakarta Barat, menyosialisasikan protokol kesehatan menggunakan alat peraga "pocong" serta peti mati guna mengingatkan masyarakat di kawasan itu mengenai bahayanya penularan varian Delta COVID-19.

"Sosialisasi yang diselenggarakan itu tujuannya agar dapat menyadarkan masyarakat," kata Kasatpol PP Kelurahan Kamal, Solihul Amri di Jakarta, Senin (6/7/2021).

Petugas dari unsur kelurahan, TNI dan Kepolisian itu berkeliling membawa peti jenazah dan alat peraga berupa "pocong-pocongan" di  Jalan Kebon Dua Ratus RW01 Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Sosialisasi seperti itu menarik perhatian warga sekitar karena dilakukan dengan cara unik untuk mengingatkan masyarakat dampak bahaya dari varian baru COVID-19.

Aparat mendatangi permukiman warga dan tempat usaha sambil memberikan penjelasan mengenai protokol kesehatan (prokes) untuk menghindari penyebaran COVID-19.

Petugas mengimbau masyarakat mengenakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir, menghindari kerumunan dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Selain itu, petugas gabungan membagikan masker kepada masyarakat serta menyemprotkan cairan disinfektan di sepanjang jalan tersebut.

Sayangnya, hal ini memicu komentar miring warganet terkhusus dokter dengan spesialis penyakit dalam dan penyakit menular dari Amerika Serikat, dr. Faheem Younus.

Menurutnya, penyemprotan cairan disinfeksi di jalanan Jakarta, adalah pekerjaan yang membuang-buang waktu. Tak cuma itu, uang dan energi juga terkuras.

"Desinfeksi permukaan TIDAK diperlukan di jalan dan ruang terbuka. Rumah sakit dan kamar dengan pasien COVID adalah cerita lain," tulis Faheem lewat akun Twitter-nya @FaheemYounus.

Rekomendasi